WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan dengan memperkuat langkah mitigasi bencana di berbagai sektor. 							
						
							
							
								Upaya antisipatif dilakukan untuk mencegah potensi banjir, genangan, hingga tanah longsor di kawasan rawan melalui perbaikan sistem drainase, pembangunan kolam retensi, pengoperasian rumah pompa, serta penguatan partisipasi aktif masyarakat.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Indeks Kepuasan Publik Bandung Naik, Farhan Tegaskan ASN Harus Melayani dengan Hati
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa penanganan banjir tidak cukup hanya mengandalkan pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga membutuhkan kesadaran dan kesiapsiagaan warga.							
						
							
							
								“Pemkot Bandung tengah besar-besaran memperbaiki sistem drainase hingga akhir tahun ini sebagai bagian dari solusi struktural. Kami juga menyiapkan kanal baru, kolam retensi, pelebaran saluran, dan sumur imbuhan dalam agar aliran air tidak lagi tersendat di kawasan padat permukiman,” ujar Farhan.							
						
							
							
								Selain pembangunan infrastruktur, Farhan menyoroti maraknya bangunan liar yang berdiri di bantaran sungai dan saluran air. 							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Pemkot Bandung Hadirkan Bandung Fair 2025, Simbol Gotong Royong Menuju Kota Berdaya Saing Global
									
									
										
									
								
							
							
								Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu penyebab utama penyempitan aliran dan memperparah banjir.							
						
							
							
								“Banyak saluran tersumbat bahkan tertutup bangunan. Itu tidak boleh dibiarkan. Penertiban akan dilakukan agar sistem air kembali normal,” tegasnya.							
						
							
							
								Farhan juga meminta seluruh ketua RW di Kota Bandung untuk mengaktifkan kembali relawan siaga bencana, sistem peringatan dini (early warning system), serta ronda lingkungan.							
						
							
								
							
							
								Ia menilai keterlibatan masyarakat menjadi kunci dalam langkah preventif menghadapi cuaca ekstrem.							
						
							
							
								“Drainase bisa kita benahi bertahap, tetapi kewaspadaan warga harus berjalan mulai sekarang,” ucapnya.							
						
							
							
								Pompa Air dan Kolam Retensi Terus Ditambah							
						
							
								
							
							
								Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menuturkan bahwa hingga saat ini Pemkot telah menempatkan 27 titik rumah pompa di wilayah yang kerap dilanda banjir. 							
						
							
							
								Selain itu, 15 kolam retensi telah berfungsi dengan baik dan ditargetkan akan mencapai 30 titik pada tahun 2025 mendatang.							
						
							
							
								“Tahun depan kami anggarkan dua kolam retensi tambahan. Sejauh ini, kolam yang sudah beroperasi terbukti mengurangi genangan secara signifikan,” jelas Erwin.							
						
							
								
							
							
								Untuk menjaga kelancaran saluran air, Pemkot juga menggencarkan program “Mapag Hujan”, yaitu gerakan kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat dalam membersihkan saluran air serta menjaga kebersihannya.							
						
							
							
								“Kita libatkan warga agar drainase tetap bersih. Ini bukan hanya urusan pemerintah, tapi tanggung jawab bersama,” tambahnya.							
						
							
							
								Selain mengantisipasi banjir, Pemkot Bandung melalui Dinas Pertamanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) juga melakukan uji kekuatan dan perawatan pohon-pohon tua di jalan utama untuk mencegah potensi pohon tumbang akibat angin kencang.							
						
							
								
							
							
								“Kami fokus pada jalan-jalan seperti Sudirman dan kawasan Balai Kota yang banyak pohon tua. Pemeriksaan rutin terus dilakukan,” ujar Erwin.							
						
							
							
								Perbaikan Drainase Capai 10 Kilometer Sepanjang 2025							
						
							
							
								Kepala Bidang Drainase dan Trotoar Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Kiki Rosani Rifqi, menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2025 Pemkot telah merehabilitasi 10.101,6 meter saluran drainase dari target 14.657 meter, serta membangun 1.606 meter drainase baru dari target 3.928 meter.							
						
							
								
							
							
								“Total panjang drainase yang kini berfungsi optimal sudah mencapai 282.349 meter,” ujarnya.							
						
							
							
								Menurut Kiki, kegiatan rehabilitasi dan pembangunan drainase difokuskan pada wilayah dengan tingkat genangan tinggi, seperti Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik Endah, Sukapura, Terusan Jakarta, Leuwipanjang, dan Ir. H. Djuanda. 							
						
							
							
								Seluruh proyek tersebut dibiayai melalui anggaran tahun 2025 sebesar Rp34,53 miliar.							
						
							
								
							
							
								“Kami mohon dukungan warga untuk tidak membuang sampah ke saluran air. Drainase akan berfungsi baik jika kebersihannya dijaga bersama,” imbau Kiki.							
						
							
							
								Berbagai langkah strategis ini menjadi bagian dari komitmen Pemkot Bandung dalam mewujudkan kota yang tangguh terhadap bencana, bersih, dan berkelanjutan. 							
						
							
							
								Melalui kombinasi antara pembangunan fisik dan pemberdayaan masyarakat, Bandung diharapkan mampu menghadapi musim hujan dengan lebih siap dan aman bagi seluruh warganya.							
						
							
								
							
							
								[Redaktur: Ajat Sudrajat]