Ia menilai keterlibatan masyarakat menjadi kunci dalam langkah preventif menghadapi cuaca ekstrem.							
						
							
							
								“Drainase bisa kita benahi bertahap, tetapi kewaspadaan warga harus berjalan mulai sekarang,” ucapnya.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Indeks Kepuasan Publik Bandung Naik, Farhan Tegaskan ASN Harus Melayani dengan Hati
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								Pompa Air dan Kolam Retensi Terus Ditambah							
						
							
							
								Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menuturkan bahwa hingga saat ini Pemkot telah menempatkan 27 titik rumah pompa di wilayah yang kerap dilanda banjir. 							
						
							
							
								Selain itu, 15 kolam retensi telah berfungsi dengan baik dan ditargetkan akan mencapai 30 titik pada tahun 2025 mendatang.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Pemkot Bandung Hadirkan Bandung Fair 2025, Simbol Gotong Royong Menuju Kota Berdaya Saing Global
									
									
										
									
								
							
							
								“Tahun depan kami anggarkan dua kolam retensi tambahan. Sejauh ini, kolam yang sudah beroperasi terbukti mengurangi genangan secara signifikan,” jelas Erwin.							
						
							
							
								Untuk menjaga kelancaran saluran air, Pemkot juga menggencarkan program “Mapag Hujan”, yaitu gerakan kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat dalam membersihkan saluran air serta menjaga kebersihannya.							
						
							
							
								“Kita libatkan warga agar drainase tetap bersih. Ini bukan hanya urusan pemerintah, tapi tanggung jawab bersama,” tambahnya.