"Soal biaya pengobatan Amelia Wulandari, juga
sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat," katanya
menegaskan.
Ramli MS juga menegaskan tidak ada niat dari seorang ayah
untuk mencelakai anaknya. Begitu juga pemerintah, tidak ada niat untuk
mencelakai rakyatnya dengan program penyuntikan vaksin COVID-19.
Baca Juga:
Dampak Kejam Blokade Israel, 600 Ribu Anak Palestina Berisiko Lumpuh
"Yang dipikirkan oleh pemerintah saat ini bagaimana
agar masyarakat sehat dan tidak terpapar virus Corona. Tidak ada negara yang
mau melihat rakyatnya menderita, pemerintah ingin agar masyarakat sehat dan
terhindar dari pandemi COVID-19," kata Ramli MS.
Sebelumnya, AW sempat mengalami kelumpuhan usai divaksinasi
Corona. Namun kini anggota tubuhnya sudah dapat digerakkan kembali meski belum
normal.
"Sekarang kaki dan tangannya sudah mulai dapat
digerakkan. Kalau kemarin itu memang tidak bisa digerakkan sama sekali,"
kata paman AW, AM, saat dikonfirmasi, Senin (2/8).
Baca Juga:
Pemerintah AS Berencana Setop Dana Vaksin Global untuk Negara Berkembang
AM mengatakan keponakannya menjalani vaksinasi untuk
keperluan administrasi di kampus. AW disebut telah menjelaskan ke petugas medis
di Puskesmas bila dia mengalami riwayat penyakit lambung akut.
Pihak puskesmas disebut meminta AW berkonsultasi dengan
dokter spesialis di rumah sakit. Menurut AM, pihak kampus juga membolehkan AW
tidak divaksinasi tapi harus menyertakan surat keterangan dari dokter.
AW kemudian mendatangi dokter spesialis di sebuah rumah
sakit swasta di Aceh Barat. Sang dokter disebut tetap meminta AW menjalani
vaksinasi Corona.