WahanaNews.co, BOGOR | Jelang bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah tahun 2023, sejumlah kebutuhan pokok, seperti beras di Pasar Tradisional Cigombong, Kabupaten Bogor, mengalami kenaikan harga, Selasa (14/2/2023).
Kenaikan itu tentunya membuat masyarakat menjerit. Bahkan, dengan kenaikan harga beras dirasakan dampaknya kepada para pedagang.
Baca Juga:
Ditreskrimsus Polda Gorontalo: Imbauan Terkait Kenaikan Harga Beras
Salah satu pedagang beras, Dedi mengaku, kenaikan harga beras dirasakan sejak bulan November 2022 sampai menjelang bulan puasa.
“Harga sekarang sudah terjadi sejak November tahun lalu. Kemungkinan menjelang Ramadhan naik lagi,” ungkapnya.
Dikatakan, saat ini harga beras yang paling murah berada di kisaran Rp 11.500 per-kilogram yang sebelumnya berada di harga Rp 9.500.
Baca Juga:
Gegara Tanya Harga Beras Ganjar Dibilang Nyindir, Netizen: Kalau 16 Suara Bapak
“Dan yang paling mahal saat ini dengan harga Rp12 ribu per-kilogramnya yang sebelumnya hanya Rp10 ribu,” tuturnya.
Dedi menyebutkan, kenaikan harga beras disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya perubahan cuaca sehingga mengakibatkan harga beras naik.
“Penyebabnya karena faktor cuaca sama musibah alam yang terjadi pada 2022 lalu. Kemudian, kalau kata petani sih, karena harga pupuk juga,” ujarnya.
Namun, dengan adanya kenaikan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya, ketersediaan beras di Pasar Cigombong masih relatif aman.
Sementara Euis, seorang pembeli menuturkan, dengan adanya kenaikan harga ia tidak bisa berbuat banyak. Ia harus mengatur keuangan dengan baik. “Mau gimana lagi, nggak beli tapi butuh, jadi ya udah dibeli aja,” ujarnya.
Euis berharap, agar pemerintah bisa melakukan langkah terbaik, guna mempersiapkan stok kebutuhan makanan jelang bulan puasa agar tidak melonjak tinggi.
“Ya semoga saja pemerintah bisa menurunkan harga beras di Pasar Cigombong terutama. Jujur ya, harga segini sangat memberatkan. Apalagi ini menjelang puasa, takut nanti naik lagi,” tukasnya. [sdy]