WahanaNews.co | PT Agincourt Resources (PTAR) akan segera merenovasi jembatan gantung Polo Godang, Desa Kampung Tello, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan. Nantinya jembatan akan direnovasi secara total, tanpa mengubah bentuk dan ukurannya.
Demikain disampaikan Senior Officer Infrastruktur PT Agincourt Resources, Triadi Siregar, saat diwawancarai awak media, Kamis (22/6/2023).
Baca Juga:
Pohon Tumbang Disebut Jadi Penyebab Jembatan Putus di Papua
Triadi mengatakan, pihaknya akan terus melakukan langkah berlapis untuk membantu memudahkan petani Polo Godang mengangkut hasil pertanian dan perkebunan. Sebelumnya, jembatan gantung sepanjang 125 meter ini dibangun PTAR pada tahun 2016.
"Dibangun tahun 2016 bersamaan dengan jembatan plat beton dan jalan rabat beton sepanjang 250 meter," imbuhnya.
Menurut Triadi, kondisi jembatan gantung Polo Godang yang saat ini mengalami kerusakan, merupakan sebuah kewajaran. Sejak siap guna 7 tahun silam, sebagian komponen pasti mengalami depresiasi (penurunan nilai). Tahapan pelaksanaan saat ini dalam proses tender.
Baca Juga:
Jembatan Gantung di Papua Putus, 3 Anggota Polri dan 1 TNI Hilang Setelah Terjatuh ke Sungai
"Renovasi total termasuk hanger dan kawat harmonika. Hanya tiang pylon dan kabel utama yang tidak diganti," ungkap Triadi.
Rencana renovasi jembatan disambut suka cita petani Pulo Godang. pejuang-pejuang pangan ini mengapresiasi PTAR yang selalu berupaya mempermudah petani mengankut hasil bumi. Walaupun belum rusak parah, jembatan sudah mulai sulit dilalui.
"Jembatan Pulo Godang menjadi akses bagi kami untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunannya. Kondisinya sudah mulai memprihatinkan," ujar Nuryakin Sigalingging (46), salah seorang petani sawah Pulo Godang, yang didampingi Tande Simanjuntak.
Jikapun ada akses lain, Nuryakin menyebutkan harus memutar dengan jarak yang sangat jauh. Dengan direnovasinya jembatan, ia meyakini pengangkutan hasil bumi akan kembali lancar. Selain akses pengangkutan hasil perkebunan, jembatan tersebut menjadi akses utama bagi Kelompok Tani Pulo Godang, yang memiliki luas persawahan sekitar 80 hektare.
"Terima kasih kepada Tambang Emas Martabe yang selalu peka terhadap keluhan masyarakat," sebut Nuryakin.
[Redaktur: Alpredo]