WahanaNews.co | Pemerintah terus berupaya mendorong pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di sektor industri. Sejumlah industri pun mulai merambah energi ramah lingkungan itu. Misalnya, PT Petrokimia Gresik yang telah menggunakan 22 kWp di area pelabuhan.
Pemanfaatan energi hijau dalam dunia industri itu memang sedang menjadi isu hangat. Tidak hanya di dalam negeri, bahkan juga internasional.
Baca Juga:
Bersama Timpora Kantor Imigrasi, Pemerintah Kota Bekasi Siap Awasi Pergerakan Warga Asing
”Penggunaan energi harus bijak dengan mengedepankan aspek lingkungan,” ujar Dirut PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo, Senin (5/12).
Pelan tapi pasti, lanjut dia, Petrokimia Gresik terus mengoptimalkan penggunaan sumber energi yang lebih ramah lingkungan seperti tenaga surya dan geotermal.
Saat ini penggunaan EBT telah dilakukan dengan membangun solar cell berkapasitas 22 kWp. Sumber energi itu dimanfaatkan untuk operasional Pelabuhan Petrokimia Gresik yang saat ini juga telah menerapkan konsep green port.
Baca Juga:
Menko Marves Sebut Prabowo Umumkan Susunan Kabinet 21 Oktober
Selain menyumbang produksi energi yang ramah lingkungan, penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) tersebut saat ini telah mampu berkontribusi menurunkan emisi gas karbon dioksida sebesar 8,78 ton.
”Upaya transisi energi ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi pengelolaan lingkungan, tapi juga memberikan nilai tambah bagi perusahaan dengan menyumbangkan efisiensi sebesar 73,24 persen dari penggunaan sumber listrik pengoperasian pelabuhan sebelumnya,” imbuh Dwi.
Pemanfaatan energi ramah lingkungan itu juga digunakan untuk penerangan jalan umum (PJU). Selain itu, penggunaan suplai listrik dari pembangkit geotermal bekerja sama dengan PLN untuk kebutuhan operasional perusahaan. [ast]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.