WAHANANEWS.CO, Jakarta - Di tengah proses pemulihan infrastruktur pascabencana, PLN memilih menjaga sistem tetap hidup dengan menerapkan manajemen beban listrik agar Banda Aceh dan wilayah sekitarnya terhindar dari pemadaman total.
PLN UP3 Banda Aceh akan menerapkan manajemen beban listrik atau pemadaman bergilir pada Sabtu (13/12/2025) sebagai langkah pengamanan sistem kelistrikan sambil menunggu penyelesaian infrastruktur utama yang terdampak bencana.
Baca Juga:
Akses Terputus Bukan Halangan, PLN Kerja Ekstra Pulihkan Listrik di Beutong Ateuh
Kebijakan ini diambil karena sejumlah infrastruktur transmisi belum sepenuhnya rampung pascabanjir dan longsor yang melanda wilayah Aceh dan sekitarnya.
Asisten Manajer Keuangan dan Umum PLN UP3 Banda Aceh, Ahmad Denri Polman, menjelaskan bahwa manajemen beban dilakukan sebagai bagian dari pengelolaan sistem agar pasokan listrik tetap tersedia secara terkendali.
“Untuk progres teknis masih menunggu perampungan tower Langsa–Brandan,” kata Ahmad saat dikonfirmasi, Sabtu (13/12/2025).
Baca Juga:
821 Petugas PLN Bekerja Nonstop, Pemulihan Listrik Aceh Tembus 65 Persen
Ia menambahkan bahwa tower transmisi tersebut merupakan bagian vital dari sistem interkoneksi Sumatera yang menentukan stabilitas pasokan listrik Aceh.
“Kita doakan kiranya bisa sesegera mungkin tersambung,” ujarnya.
Selama masa perbaikan berlangsung, PLN memastikan masyarakat tetap mendapatkan pasokan listrik dengan mengoptimalkan sejumlah sumber pembangkit yang tersedia.
Pemadaman bergilir dilakukan dengan mengandalkan suplai dari PLTG Arun, Pembangkit Listrik Tenaga Uap Nagan Raya unit 1, serta Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Lueng Bata.
Menurut Ahmad, pengaturan beban dilakukan secara terukur untuk menjaga keandalan sistem dan mencegah gangguan yang lebih besar, termasuk risiko pemadaman total atau blackout.
“Manajemen beban saat ini tetap dilakukan dengan mengandalkan suplai Arun, PLTU Nagan 1, dan PLTD Lueng Bata,” ujarnya.
PLN juga menyesuaikan distribusi listrik agar pasokan tetap menjangkau wilayah prioritas dan layanan publik penting di Banda Aceh dan sekitarnya.
Di sisi lain, PLN terus mempercepat pemulihan jaringan dan berkoordinasi lintas unit agar interkoneksi Langsa–Pangkalan Brandan dapat segera berfungsi kembali.
Masyarakat diimbau untuk memahami kondisi tersebut sembari menunggu seluruh infrastruktur utama tersambung secara normal.
Presiden Prabowo Subianto turut menyoroti proses pemulihan kelistrikan Aceh yang menurutnya memang tidak dapat dilakukan secara instan.
Pernyataan itu disampaikan Presiden usai meninjau warga terdampak banjir di Medan, Sumatera Utara, Minggu (13/12/2025).
“Masalah listrik tidak secepat yang kita harapkan karena kondisi fisik dan kondisi-kondisi alam yang masih kita harus atasi,” ujar Presiden.
Ia menjelaskan bahwa kerusakan fisik pada menara transmisi serta kondisi geografis yang berat menjadi tantangan utama di lapangan.
“Menara-menara itu sangat berat,” katanya.
Presiden juga mengungkapkan bahwa sebagian wilayah masih tergenang banjir sehingga menghambat proses penarikan dan pemasangan kabel transmisi.
“Sebagian masih banjir sehingga kabel-kabel tidak bisa tembus,” ucapnya.
Meski menghadapi tantangan besar, Presiden tetap menyampaikan optimisme bahwa pemulihan dapat diselesaikan dalam waktu sekitar satu pekan.
“Insyaallah kita harapkan mungkin satu minggu,” ujarnya.
Namun Presiden mengingatkan masyarakat agar tidak berekspektasi proses pemulihan bisa terjadi secara seketika.
“Tapi jangan kita terlalu berharap semua bisa sekejap,” katanya.
Presiden menegaskan bahwa pemerintah dan seluruh pihak terkait, termasuk PLN, terus bekerja maksimal di lapangan.
“Saya sudah katakan berkali-kali, saya tidak punya tongkat Nabi Musa, tapi semua bekerja keras,” tegasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan target pemulihan kelistrikan Aceh dalam konferensi pers daring bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada Selasa (9/12/2025).
“Ini membutuhkan waktu sampai hari Minggu, di mana kami akan segera memulihkan Banda Aceh sampai hari Minggu nanti,” ujar Darmawan.
Sebagai langkah darurat, PLN juga mendatangkan genset dan pembangkit tambahan guna mengurangi dampak pemadaman bergilir yang saat ini mencapai sekitar 42 megawatt di Banda Aceh.
“Selama dalam pemulihan ini kami mengusahakan agar pemadaman bergilir yang saat ini mendekati 42 MW bisa kami kurangi,” katanya.
Ia menegaskan bahwa upaya tersebut ditujukan agar kondisi kelistrikan Banda Aceh menjadi lebih baik dari hari ke hari.
“Hingga Banda Aceh dalam kondisi yang lebih baik lagi daripada kondisi hari ini,” ujarnya.
Meski hingga Sabtu (13/12/2025) pemadaman masih terjadi, PLN memastikan seluruh langkah yang ditempuh bertujuan menjaga sistem tetap stabil sambil mempercepat pemulihan infrastruktur utama.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini].