Dia tidak menyangka bahwa para pelaku yang berjumlah sekitar 20 orang adalah geng motor karena masih muda. Dia menyebutnya dengan 'anak-anak tanggung'.
Korban sempat membeli jamu di Simpang Kantor. Saat itu dia sudah mengajak korban untuk segera pulang karena membawa anak dan istri.
Baca Juga:
Akibat Serangan Israel di Gaza, Korban Tewas Sudah 17.200 orang
"Aku udah ngajak ayok balek kau bawa anak bini. Ngapain lagi ayok balek. Entah kenapa dia tergerak minum jamu. Belum lagi nenggak jamu, orang itu lewat oh itu dia itu dia, mutar, terus saya engkol kereta. Entah kenapa dia berhenti di simpang Sei Mati. Itu lah terjadi," katanya.
Di lokasi kejadian itu, korban sempat turun dari sepeda motornya dan meminta istrinya membawa sepeda motor di depan dan korban membonceng.
"Pas di simpang Sungai Mati, Retno turun melindungi bini dan kereta, orang itu pun turun dari kereta sudah angkat sajam semua. Harapannya pelaku dihukum setimpal lah," katanya.
Baca Juga:
Ledakan di Setiabudi Tewaskan 1 Orang, 3 Terluka
Retno tewas dengan luka tusukan di bagian dada sebelah kiri dan luka di kepalanya. Korban terlihat diserang geng motor di kamera CCTV warga.
Dia terlihat tertatih meminta tolong kepada warga namun belum sempat ditolong, korban terjatuh di parit.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan korban meninggal dunia akibat tusukan senjata tajam di bagian dada.