Keadaan ini pun membuat kondisi korban semakin parah.
Sempat pulang, Yaredi pun kembali dirawat di rumah sakit yang sama untuk menjalani perawatan lebih intensif pada Sabtu (13/4/2024) lalu.
Baca Juga:
Diduga Usai Dibully Siswi SMK Bandung Barat Meninggal, Ibu Lapor Polisi
Sayangnya, baru dua hari dirawat di RSUD dr Thomsen, Yaredi menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (15/4/2024) pukul 19.30 WIB.
Padahal di hari yang sama, pihak kepolisian sempat ingin memintai keterangan Yaredi, tetapi tidak bisa lantaran korban masih dalam kondisi kritis.
Pasca meninggalnya Yaredi Ndruru (17), keluarga dan orang tua kandung almarhum bersepakat untuk menyerahkan jenazah anaknya dilakukan otopsi, Selasa (16/04/2024).
Baca Juga:
Kasus Kepsek SMK di Nisel Pukuli Siswa Diawali Keluhan Sekcam
Keluarga almarhum curiga kematian Yaredi disebabkan oleh tindakan Kepala Sekolah Safrin Zebua (37) pada Sabtu (23/3/2024), pukul 09.00 WIB.
Mengenai hal ini, orang tua Yaredi Ndruru membuat laporan ke Polres Nias Selatan pada tanggal 11 April 2024.
Setelah Yaredi meninggal, keluarga sepakat untuk melakukan autopsi terhadap jenazah anak mereka oleh kedokteran forensik.