WahanaNews.co, Nias Selatan - Seorang siswa SMK berusia 17 tahun, Yaredi Nduru, dari Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, meninggal dunia setelah diduga mengalami penganiayaan oleh kepala sekolahnya, SZ (37) tahun.
Menurut hasil pemeriksaan oleh dokter, korban mengalami sakit karena salah satu sarafnya tidak berfungsi.
Baca Juga:
INALUM Tajamkan Daya Saing Lewat Inovasi Hijau di TIS 2025
Kepala Bagian Humas Polres Nias Selatan, Bripka Dian Octo Tobing, menyatakan bahwa keluarga korban awalnya membawa Yaredi ke RSUD Thomsen Gunung Sitoli pada Selasa (9/4/2024).
Saat itu, dokter melakukan pemeriksaan terhadap korban.
Keesokan harinya, keluarga menerima hasil pemeriksaan yang menunjukkan adanya bekas pukulan di bagian kening korban. Selain itu, salah satu saraf di daerah kening korban juga dinyatakan tidak berfungsi.
Baca Juga:
INALUM Tanam 600 Pohon, Tanda Dimulainya Penghijauan 500 Hektar di DTA Danau Toba
"10 April 2024 keluarga menerima hasil pemeriksaan dari RS Thomsen Gunung Sitoli yang mana keterangan dokter bahwa ada bekas dari pukulan di bagian kening dan salah satu saraf tidak berfungsi di bagian kening korban, sehingga korban sakit parah," kata Dian, melansir Detik, Kamis (18/4/2024).
Atas kejadian itu, keluarga korban membuat laporan ke Polres Nisel pada 11 April 2024.
Lalu, pada 13 April, korban kembali dibawa ke RSUD Thomsen Gunungsitoli untuk mendapatkan perawatan intensif.