Saat itu Irma masih berharap suaminya baik-baik saja. Sampai akhirnya dia mendapatkan daftar nama-nama penghuni Blok C2.
"Iya, berharap tidak, tapi ternyata anak saya udah dapet langsung list daftar nama korban. Dan nama suami saya nomor ke-40," ujarnya.
Baca Juga:
Pemadam Kebakaran Trenggalek Padamkan Api yang Melahap Gudang Cengkeh Watulimo
Setelah mendapatkan list tersebut, Irma berusaha menenangkan diri. Pagi tadi, Irma masih bingung harus pergi ke mana untuk mencari tahu tentang suaminya itu.
"Saya tenang dulu aja. Saya tenang dulu, saya di rumah dulu, saya beres-beres rumah, saya masih berpikir kayak gimana baru saya ke sini (rumah sakit). Di sini kan langsung ke sini semua. Jadi percuma ke sana (Lapas Tangerang) karena ada informasi dari lapas bahwa jenazah bakal ke sini dibawa ke Rumah Sakit Polri," jelasnya.
Masih Syok
Irma sendiri baru ke RS Polri magrib tadi karena masih syok. Dia datang ke RS Polri bersama anaknya untuk menyerahkan data-data antemortem suaminya.
Baca Juga:
Saat Ibadah, Gereja Pentakosta Lau Mil Dairi Terbakar
'"Maghrib saya (ke rumah sakit), karena di rumah saya masih syok, masih yang 'ntar dululah'. Anak saya sama kakak ipar saya di dalem (memberikan data antemortem)," katanya.
Ingin Segera Bawa Pulang Jenazah
Perasaan Irma masih tak menentu saat tiba di RS Polri. Satu harapannya saat ini, ia ingin agar bisa segera membawa pulang jenazah suaminya.
"Pemikiran saya saat ini jenazah keluar dulu. Saya mau jenazah dulu ke keluarga, keluar dari sini kelar, pulang, saya makamin. Kasihan, emang harus udah proses orang meninggalkan ditunda-tunda kaya gini...kita tuh ngerasain. Saya ingin jenazah keluar, saya makamin, itu doang," katanya sembari menangis. [qnt]