"Tahun ini kami memilih tidak ada kembang api. Kita ingin menyambut tahun baru dengan doa bersama, karena musibah yang terjadi menyangkut kita semua," ujarnya.
Meski demikian, Pramono mengakui pemerintah tidak dapat sepenuhnya mengatur tindakan personal masyarakat yang menyalakan kembang api atau petasan secara mandiri.
Baca Juga:
Ditreskrimsus Polda Jambi Tetapkan ED Tersangka Kasus Karhutla Seluas 189 H Di Desa Gambut Jaya
Namun, ia tetap mengimbau warga Jakarta untuk menahan diri dan mengedepankan rasa empati selama malam pergantian tahun.
"Sedangkan jika ada perorangan yang menyalakan kembang api, tentunya kami tidak bisa mengatur itu. Namun, semua kegiatan yang memerlukan perizinan, baik yang diadakan di perhotelan maupun di pusat perbelanjaan dan sebagainya, semuanya kita minta untuk tidak mengadakan kembang api," kata Pramono.
Selain itu, Pemprov DKI memastikan tidak akan menggelar razia terhadap pedagang kembang api menjelang Tahun Baru 2026.
Baca Juga:
Segera Sahkan Ranperda KTR DKI Jakarta, Stop Intervensi Industri Rokok
Pramono menyebut pendekatan persuasif dipilih agar suasana perayaan tetap berjalan kondusif tanpa menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
"Saya tidak mengadakan razia. Kita sedang menyambut tahun baru, jangan sampai membuat orang tidak bahagia," katanya.
Sebelumnya, Pramono juga mengingatkan seluruh pihak di Jakarta agar mengedepankan empati terhadap para korban bencana di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.