WahanaNews.co | Keluhan terkait proses perekrutan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Sumedang, kembali muncul dari peserta yang telah mengikuti sejumlah rangkaian ujian.
Kali ini, keluhan tersebut datang dari salah satu peserta asal Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat Taryana Winata Putra yang mempertanyakan fungsi dari hasil test CAT.
Baca Juga:
Soal Hasil Pilpres 2024: PTUN Jakarta Tak Terima Gugatan PDIP, Ini Alasannya
Pasalnya, Taryana yang diketahui memiliki nilai kedua tertinggi dengan skor 85 tersebut tidak masuk 5 besar dan kalah dengan skor yang lebih rendah dari nya.
"Saya masuk 9 besar dan menjadi cadangan setelah seleksi wawancara. Tapi kenapa yang nilai CAT nya dibawah saya malah pada masuk di 5 besar," ujarnya, Senin (19/12/2022).
Oleh sebab itu, Taryana mempertanyakan terkait sejauh mana pengaruh nilai CAT terhadap kelulusan seseorang untuk menjadi anggota PPK.
Baca Juga:
KPU Labura Verifikasi Berkas Calon Bupati dan Wakil Bupati di Rantau Prapat: Pastikan Dokumen Sah
"Lalu, kenapa hasil tes wawancara PPK juga tidak diumumkan secara transparan," ungkapnya.
Sementara itu, lanjut Taryana, dirinya mengakui jika telah memiliki pengalaman dengan menjabat sebagai ketua PPK selama dua periode.
"Satu periode menjadi anggota PPK, anggota PPS dan KPPS," sebut Taryana.
Taryana juga menambahkan, dengan tidak adanya transparasi dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumedang terhadap hasil rekruitmen PPK tersebut, akan berdampak terhadap kualitas pemilu.
"Saya khawatir, jika PPK yang dihasilkan dari rekrutmen ini lebih banyak diisi oleh orang-orang atas rekomendasi, maka kualitas Pemilu yang kita harapkan menjadi sebuah pertanyaan," pungkasnya. [sdy]