"Kita mendampingi petani menerapkan teknik budi daya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami, tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis," kata Mirna.
Selain memberikan pendapingan sambung Mirna, PTAR menjalin kerjasama dengan PPL, memberi pengarahan, pembinaan, dan penyuluhan tentang tehnik pertanian organik. Petani diedukasi tata cara pengolahan pupuk kompos, yang berasal dari kotoran hewan dan sampah pasar.
Baca Juga:
Polda Kalsel Berhasil Selamatkan 463.299 Petani dari Peredaran Pupuk Ilegal
"Dalam waktu dekat, kita juga akan memfasilitasi kilang padi untuk pengolahan gabah produksi petani. Masih dalam proses, tim kita sudah ke Medan untuk survey mesin," ungkap Mirna.
Selain itu, sambung Mirna, PTAR telah menjalin kerjasama dengan kelompok Persada, pengelola Sopo Daganak, untuk pengemasan dan pemasaran hasil produksi budidaya padi organik petani.
"Beras organik ini nantinya akan dikemas dan dipasarkan oleh adik-adik yang tergabung dalam kelompok Persada," tutupnya.
Baca Juga:
Kekeringan Ancam Panen Padi di Labura, Petani Terancam Rugi
[Redaktur : Alpredo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.