WAHANANEWS.CO, Deli Serdang - Kesedihan masih meliputi keluarga almarhum Raden Barus (61) di Desa Selamat, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Raden menjadi korban tewas akibat serangan yang dilakukan oleh prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan.
Baca Juga:
Kapuspen TNI Bantah Perwiranya Jadi Beking Tersangka Perundungan Anak SMA di Surabaya
Salamta Tarigan, perwakilan keluarga Raden, menyatakan bahwa mereka percaya pihak TNI AD akan menangani kasus ini dengan baik, seperti yang dijanjikan oleh Pangdam I Bukit Barisan.
"Harapan kami adalah masalah ini diselesaikan secara tuntas," ujar Salamta, mengutip Kompas, Rabu (13/11/2024).
Salamta mengungkapkan bahwa pihak keluarga belum membuat laporan resmi, namun jenazah Raden telah melalui proses otopsi. Keluarga sepenuhnya menyerahkan proses hukum kepada pihak yang berwenang.
Baca Juga:
Skandal Judi Online: 4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi, Danpuspom Beri Peringatan Keras
"Kami tidak meminta balas nyawa dengan nyawa. Kami hanya menginginkan hukuman yang adil untuk pelaku. Karena kami masih menjunjung nilai iman," ucap Salamta.
"Kami hanya bisa menunggu dan yakin kasus ini akan ditindaklanjuti. Kami ingin keadilan bagi mereka yang membuat kami menderita," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa prajurit dari Armed 2/105 melakukan penyerangan terhadap warga Desa Selamat pada Jumat malam (9/11/2024). Penyerangan tersebut mengakibatkan Raden tewas akibat penganiayaan, serta melukai belasan warga lainnya. Panglima Kodam I Bukit Barisan, Letjen Mochammad Hasan, telah menyampaikan permohonan maaf atas tindakan anak buahnya.
"Dari lubuk hati yang terdalam, saya dan seluruh keluarga besar Bukit Barisan meminta maaf yang sebesar-besarnya. Jika perlu, saya bersedia menggantikan posisi almarhum. Saya ikhlas," ujar Hasan saat mengikuti prosesi pemakaman adat Raden Barus di jambur Desa Selamat, Minggu (10/11/2024).
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]