WahanaNews.co | Kemenhub membeberkan hasil awal penyelidikan pemicu tabrakan maut di Turunan Rapak, Km 0 Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Tabrakan itu melibatkan truk kontainer dengan sejumlah kendaraan dan menyebabkan 4 orang tewas.
Baca Juga:
Tabrakan Bus dan Truk di Cirebon, Jalan Tol Cipali Lumpuh 13 Kilometer
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi, mengatakan dari penyelidikan KNKT, diketahui rangka atau sasis dari truk tronton KT 8534 AJ tersebut ditambah panjangnya 20 cm.
“Axel atau sumbu rodanya juga ditambah satu, sehingga menjadi 3 sumbu roda,” kata Budi Setiyadi dikutip dari Antara, Minggu (23/1/2022).
Budi mengatakan terungkap truk itu menggunakan sistem rem Air Over Hydraulic (AOH) atau sistem rem dengan penggunaan angin dan minyak rem sekaligus.
Baca Juga:
Mahasiswi Bali Jadi Korban Kecelakaan di AS, Biaya Pemulangan Jenazah Capai Rp180 Juta
Namun, belum dipastikan apakah penambahan panjang dan sumbu roda ini bisa mempengaruhi sistem pengereman.
Akan tetapi, kendaraan besar memang lazim terjadi brake lag, atau rem memerlukan waktu lebih lama dari seharusnya untuk bisa siap kembali dipakai setelah pengereman sebelumnya.
Sementara saat kecelakaan terjadi, sopir truk Muhammad Ali menyebut, sebelum mencapai turunan panjang hingga lampu lalu lintas tersebut ia sudah mengerem beberapa kali karena sejak Km 0,5 Jalan Soekarno-Hatta atau simpangan Straat II.