WahanaNews.co | Dengan adanya platform e-commerce NTB Mall, Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan produk-produk unggulan Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa menembus pasar global. Platform ini terdiri dari dua bagian, yakni NTB Mall offline berisi display produk UMKM yang berada di kota Mataram dan aplikasi ntbmall.com yang menjadi marketplace provinsi.
Dalam aplikasi tersebut ditampilkan berbagai macam produk UMKM NTB mulai dari kuliner, fesyen hingga kerajinan tangan (craft). Saat ini, target market dari NTB Mall sendiri sudah banyak yang menembus pasar global alias berorientasi ekspor.
Baca Juga:
Tips Belanja Cerdas di Era Digital
"Semua produk seharusnya juga bisa masuk ke sini. Jadi biar lebih mudah mereka meraih marketnya. Bahkan bisa masuk juga menjadi penyuplai hotel-hotel di NTB," ujar Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki, Jumat (14/1/2022).
Menkop UKM mengatakan, produk UMKM yang sudah ada di NTB Mall bisa diintegrasikan dengan platform e-katalog milik Kemenkop UKM bertajuk SMEsta.Id. Platform ini menjadi panduan para investor dalam mencari produk-produk unggulan Indonesia kualitas ekspor.
"Saat ini kurang lebih ada sekitar 2.000 produk tergabung dan telah terkurasi di SMEsta.Id Saya ingin produk unggulan ekspor dari NTB Mall ini juga bergabung di sana, sehingga akses pasarnya lebih luas," kata Menteri Teten.
Baca Juga:
Uang Palsu Beredar di E-commerce, Bank Indonesia Buka Suara
Tak hanya itu, dalam mengembangkan produk unggulan NTB, Kemenkop UKM juga siap memberikan pendampingan, pembiayaan serta akses pasar. Untuk itu ia meminta, setiap produk harus memiliki kemasan dan konsep yang menarik. Hal ini pula yang menurut Menteri Teten menjadi daya tarik investor. Apalagi NTB sebentar lagi akan menggelar event Internasional MotoGP Mandalika 2022, yang menjadi peluang bagi produk unggulan NTB untuk menarik market yang lebih besar lagi.
"Event MotoGP akan dimanfaatkan supaya produk UMKM ini bisa punya kesempatan masuk ke pasar global. Sehingga mulai dikenal masyarakat luar, dan market dunia," ungkap Teten.
Oleh sebab itu, kata Teten, Provinsi NTB dan Kemenkop UM harus melakukan kurasi dengan baik, serta analisis market yang potensial. Terutama berdasarkan pengalaman penyelenggaraan MotoGP sebelumnya di Sepang, Malaysia.