“Jujur saja ya. Banyak orang yang datang pada saya, minta bantuan untuk diloloskan. Tapi saya tak bersedia melakukan itu. Tugas saya justru mengontrol KPU,” sebutnya.
Banyak peserta yang mendapatkan nilai CAT bagus, sambungnya, tapi diduga tergeser oleh orang yang punya pengaruh kuat terhadap KPU.
Baca Juga:
Rapat Kerja KPU Sumedang, Bahas Distribusi Logistik Pilgub dan Pilbup 2024
“Mungkin itu dari pihak pemerintahan, ormas, atau OKP, dan ada hubungan yang sifatnya itu garis komando, misalnya saja terkait alokasi anggaran. Jika ini benar-benar terjadi, berarti preseden buruk bagi KPU,” paparnya.
“Penyelenggaraan pemilu itu kan harus jurdil, jujur dan adil. Itu diawali oleh penyelenggaranya. KPU sendiri malah main mata, dan tidak ada transparansi. Kalau begitu, KPU bisa jadi partisan. Jika misalnya kepala daerah dari partai A, lalu partai A itu ternyata bisa menitipkan orangnya sebagai penyelenggara di PPK. Ini misal ya,” pungkasnya.
Sementara itu, ketika hendak diminta klarifikasinya melalui telefon pada Selasa (20/12) sore, Ketua KPU Sumedang Ogi Ahmad Fauzi tidak dapat dihubungi. [rna]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.