"Pada saat itu ada pelantikan, pelantikan putranya Pakubuwana XIII yaitu Gusti Mangkubumi sebagai Pangeran Pati atau calon raja," kata Nenok usai pertemuan.
Nenok menjelaskan bahwa suasana rapat sempat memanas karena kubu Purbaya tiba-tiba datang menyerbu Sasana Handrawina setelah mendengar pelantikan tersebut.
Baca Juga:
KH Miftachul Akhyar Murka, Minta Aparat Jemput Bola Usai Aksi Gus Elham Viral
"Mereka mengatakan bahwa acara ini bertentangan dengan komunikasi internal mereka," kata Nenok.
Ketegangan meningkat ketika GKR Timoer Rumbay—kakak Mangkubumi dari istri pertama PB XIII yang berada di kubu Purbaya—menuding penobatan itu sebagai bentuk pengkhianatan terhadap kesepakatan keluarga inti yang sebelumnya telah dirumuskan.
"Saya cuman sedih saja, Gusti Mangkubumi (KGPH Hangabehi) bisa berkhianat dengan kami putra-putri, kakak-kakak dan adik-adiknya, itu saja yang saya sesalkan," kata Timoer.
Baca Juga:
Komisi III DPR RI Akan Bentuk Panja Reformasi Polri, Kejaksaan dan Pengadilan
Timoer menyebut rapat yang menetapkan Mangkubumi sebagai calon raja tidak memenuhi syarat kehadiran keluarga inti PB XIII.
"Putra-putri Pakubuwana XIII tidak ada yang hadir kecuali Mangkubumi," kata dia.
Ia menambahkan bahwa sebagian besar adik-adik Pakubuwana XIII juga tidak hadir dalam rapat tersebut.