Peningkatan kualitas produksi ini pun membuat Kopi Lintong semakin dilirik di skala internasional. Manat menyebutkan belum lama ini Koperasi Kopi Lintong Humbang Hasundutan meneken kontrak kerja sama dengan brand asal China, Cotti Coffee, dan akan mulai memasok kopinya ke merek tersebut. Sebelumnya ekspor Kopi Lintong juga telah dilakukan ke Jepang, China, Amerika, hingga Taiwan.
"Jadi bisa dibilang Kopi Lintong ini sebelum masuk pameran sudah habis. Kami berada di ketinggian 1.400 Mdpl, sehingga sangat ideal untuk kopi. Rasa kopi kami khas," tukasnya.
Baca Juga:
Indeks Penjualan Riil Naik, Konsumsi Makanan dan Rekreasi Jadi Penopang
Selain diekspor, Manat pun merintis Coffee Shop bernama Si Talbak, sehingga Kopi Lintong asal Humbang Hasundutan ini juga bisa dinikmati oleh masyarakat. Harapannya masyarakat juga bisa mencicipi kenikmatan Kopi Lintong, bukan hanya menjadi komoditas ekspor semata.
"Kita biasa kan dikasih kopi yang kurang enak, karena 90% biasanya diekspor. Makanya yang 10% kita penuhi untuk lokal supaya bisa merasakan kopi yang enak juga," kata Manat.
Baca Juga:
BI Hadirkan QRIS Tap In-Tap Out, Bayar MRT hingga KRL Kini Cukup Tempel Ponsel
Selain peningkatan produktivitas dan menjaga kualitas kopi yang dihasilkan, pekerjaan rumah selanjutnya adalah peremajaan pohon kopi secara rutin. Manat mengatakan, selama ini masih banyak kopi yang dihasilkan dari pohon 'nenek moyang' yang artinya usianya sudah di atas 10 tahun. Akibatnya produktivitas pun rendah. Kenyataan lainnya adalah masih banyak para petani kopi yang mengandalkan pohon-pohon baru yang tumbuh secara alami dari biji kopi yang jatuh, sehingga kualitasnya tidak bisa terjamin.
Untuk itu, dengan adanya pembinaan dari BI para petani kini telah melakukan pembibitan secara terukur sehingga produktivitas bisa tetap terjaga. Bibit yang digunakan pun menurut Manat adalah bibit unggul. Sebelum kopi siap dipanen, pembibitan dilakukan selama 5 bulan lamanya kemudian baru dipindahkan ke perkebunan oleh masing-masing petani. Ketika pohon berusia kurang lebih 1 tahun biasanya buah-buah cherry kopi siap dipanen dan diolah.
Salah satu petani, Halmarysyah (60) mengungkapkan, kopi menjadi salah satu tanaman unggulan di lahannya karena kini bisa dipanen sepanjang waktu. Sebelum adanya pembinaan, kopi hanya bisa dipanen di akhir tahun, ketika musim hujan tiba. Namun kini, kopi bisa dipanen sepanjang waktu tidak perlu menunggu musim tertentu.