Ia menambahkan bahwa pos anggaran tersebut juga menyasar kegiatan kemasyarakatan seperti sosialisasi kesehatan, musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang), hingga pelatihan pemberdayaan masyarakat.
"Jadi kalau dikumpulin semuanya tercapailah Rp 66 miliar. Tapi yang harus dicatat juga bahwa pelaksanaannya atau makan minumnya ini dilaksanakan kepada UMKM yang terdekat, di kelurahan yang terdekat, di kelurahan," jelasnya.
Baca Juga:
Heboh Laporan ke Menteri Keuangan: Bea Cukai Jambi Diduga Longgar, Rokok Ilegal Masuk dari Pelabuhan Tungkal
Selain itu, Benyamin turut menanggapi kritik publik terkait anggaran suvenir atau cendera mata yang mencapai Rp 20,48 miliar.
Menurutnya, istilah cendera mata tidak selalu merujuk pada hadiah atau suvenir semata, melainkan belanja penunjang kegiatan yang tersebar di 34 perangkat daerah.
"Jadi kalau dinas kerja mengadakan latihan jahit-jahit misalnya, ya kayaknya ya kalau memang dianggarkan untuk mesin jahitnya, ya kita kasih mesin jahitnya juga," kata Benyamin.
Baca Juga:
Soroti Anggaran Fantastis Tangsel, Leony Vitria: Souvenir Rp 20 M, Rapat Rp 60 M
Ia menegaskan kembali bahwa Pemkot Tangsel berkomitmen menjaga transparansi dan akuntabilitas anggaran, serta memastikan seluruh dokumen LKPD dapat diakses masyarakat melalui situs resmi pemerintah kota.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.