WAHANANEWS.CO, Deli Serdang - Tim SAR gabungan menemukan Bahagia Tarigan (54), Kepala Desa Liang Pematang, dalam kondisi meninggal dunia di aliran Sungai Lau Hulung, Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, pada Minggu (2/3/2025).
"Korban ditemukan sekitar satu kilometer dari jembatan Lau Hulung," ujar Kapolresta Deliserdang, Kombes Pol Raphael Sandhy Cahya, kepada wartawan pada Minggu malam.
Baca Juga:
Kepala Desa Hilang Misterius di Jembatan Lau Luhung Deli Serdang, Tim SAR Sisir Sungai
Pencarian terhadap Bahagia Tarigan berlangsung selama lima hari sejak ia dilaporkan hilang pada Selasa malam, 25 Februari 2025.
Saat ini, pihak kepolisian masih fokus mengevakuasi jenazah dan menyerahkannya kepada keluarga untuk dimakamkan.
"Kami masih melakukan evakuasi," tambah Raphael. Sementara itu, penyebab kematian kepala desa tersebut masih dalam proses penyelidikan.
Baca Juga:
Jasad Sopir Taksi Online dengan Luka Sayatan Ditemukan di Deli Serdang, Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan
Kronologi Hilangnya Bahagia Tarigan
Bahagia Tarigan terakhir terlihat di sekitar jembatan Lau Hulung, Desa Durian Tinggung, Kecamatan STM Hulu, pada Selasa, 25 Februari 2025.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ia berangkat dari rumahnya di Desa Liang Pematang dengan mengenakan seragam kepala desa dan mengendarai sepeda motor dinas berplat merah, Vario putih BK 3948 M.
Kepulangannya yang tak kunjung tiba hingga pukul 20.00 WIB membuat pihak keluarga menghubungi Camat Tiga Juhar, Antonius Tarigan, untuk menanyakan keberadaannya.
Camat kemudian meminta bantuan kepala desa lain untuk mencari Bahagia Tarigan.
Korban ditemukan di Jembatan Titi Kabel, Lau Hulung, sekitar pukul 22.45 WIB. Rekan-rekan sesama kepala desa sempat mengajaknya pulang dengan beriringan menggunakan sepeda motor.
Namun, saat perjalanan pulang, Bahagia Tarigan yang berada di belakang tiba-tiba menghilang.
Ketika mereka kembali ke lokasi, hanya sepeda motornya yang ditemukan dalam keadaan utuh dengan kunci masih terpasang.
Di kendaraan itu juga terdapat tas berisi surat-surat penting, dompet, serta satu botol kecil racun rumput Gramacson yang masih tersegel.
Proses Pencarian dan Dugaan Depresi
Tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD Deliserdang, dan Basarnas Medan segera dikerahkan untuk melakukan pencarian.
Kapolsek Tiga Juhar, Iptu Robah Tarigan, sempat mengungkapkan bahwa penyisiran telah dilakukan sejauh dua kilometer dari bawah jembatan, tetapi pencarian terkendala derasnya arus sungai akibat hujan di pegunungan.
Mengenai dugaan Bahagia Tarigan mengalami depresi, Robah tidak membantah hal tersebut.
"Berdasarkan keterangan dari kepala desa lain, memang ada indikasi demikian," ungkapnya.
Saat ini, polisi masih terus mendalami penyebab pasti kematian Bahagia Tarigan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]