"Menjadi orang yang yang idealis itu boleh, tetapi tetap harus realistis dengan perhitungan yang mantap," kata Pastika.
Dari sisi peluang, Pastika berpandangan pada sektor pertanian sebenarnya Bali masih terbuka. Namun selama ini masih didatangkan dari luar Bali.
Baca Juga:
Perkuat Merek Lokal Berbasis Waralaba dan Lisensi, Kemendag dan ASENSI Luncurkan ILFEX 2025
"Contohnya saja lele, Bali butuh 10-11 ton lele, namun hanya mampu menyediakan 5 ton," ucapnya menambahkan
Oleh karena itu, menurut Pastika, kuncinya dengan meningkatkan pendidikan dalam arti luas. Hal itu pula yang melandasi dirinya saat menjadi Gubernur Bali dengan membuat program-program untuk mewujudkan visi Bali yang Mandara (maju, aman, damai dan sejahtera).
Sementara itu, Direktur Utama Karya Pak Oles Tokcer Gede Ngurah Wididana dalam kesempatan itu juga berbagi sejumlah kiat sehingga bisa tetap bertahan selama 25 tahun menjalankan bisnis minyak Bokashi dan sejumlah produk lainnya.
Baca Juga:
Kemendag dan UNS Berkolabroasi Kembangkan Kapasitas Pelaku UMKM Beriorientasi Ekspor
Minyak bokashi diolah dengan menggunakan teknologi fermentasi dari berbagai tanaman organik di Provinsi Bali.
Wididana yang biasa disapa Pak Oles itu mengatakan produk minyak Bokashi telah menembus pasar ekspor seperti ke Jepang, Cekoslovakia, Jerman dan Australia dalam lima tahun terakhir ini.
"Pandemi COVID-19 telah berimbas peningkatan permintaan minyak bokashi dari konsumen di Pulau Jawa dan Sumatera," katanya.