WahanaNews.co | Puluhan anak dan sejumlah orang dewasa di wilayah Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut mengakui menjalai proses baiat masuk aliran sesat Negara Islam Indonesia. Tidak hanya dibaiat, mereka juga diduga didoktrin paham radikal.
Lurah Sukamentri, Suherman mengatakan bahwa terungkapnya puluhan warga yang masuk NII berawal dari laporan seorang warganya yang mengaku kalau anaknya yang masih 15 tahun mengalami penyimpangan aqidah.
Baca Juga:
3 Terduga Teroris di Tangerang Ditangkap Polisi, Ken Setiawan: NII Masih Aktif
Menerima informasi tersebut, pihaknya melakukan pendalaman informasi tersebut. Ternyata jumlah anak yang mengalami penyimpangan serupa cukup banyak. Totalnya, ada puluhan anak dan beberapa orang tua.
“Mereka ini diduga masuk NII setelah dibaiat oleh seseorang. Yang masuk kebanyakan masih anak-anak, ada juga orang dewasa dan orang tua. Berdasarkan pengakuan sejumlah anak yang mengaku dibaiat, salah satu doktrin yang diberikan adalah menganggap pemerintah RI thogut,” jelasnya, Rabu (6/10).
Warga yang resah dengan adanya kejadian tersebut langsung melaporkan kepada pihaknya dan meminta agar dilakukan musyawarah Bersama para tokoh dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Baca Juga:
Pernah Dipimpin Panji Gumilang, 121 Mantan Anggota NII Ikrar Kembali Ke NKRI
Pihaknya kemudian memfasilitasi keluarga dan anak yang sudah dibaiat untuk bertemu dan menyelesaikan persoalan tersebut di aula kelurahan.
Dalam kegiatan tersebut, salah seorang yang diduga melakukan pembaiatan dihadirkan dan diberi waktu untuk melakukan pemaparan tentang NII. “Dalam paparannya, dia bilang kalau hasil kajiannya pemerintahan saat ini adalah jahiliyah atau thoghut,” katanya.
Meski demikian, Suherman mengungkapkan bahwa tidak semua anak yang sudah dibaiat memahami apa yang sudah didoktrinkan olh pelaku. Namun beberapa diantaranya mengaku bahwa mereka dibacakan kalimat syahadat yang berbeda.