Dikutip dari kanal YouTube Derap Juang PDI Perjuangan Jawa Tengah, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Ir. Bambang Wuryanto MBA menjelaskan bahwa komandante stelsel adalah sistem yang lahir dari ajaran Bung Karno.
"Komandante stelsel ini adalah hasil dari perenungan fikir atas apa yang diajarkan Bung Karno. Lantas lahirlah kesadaran, bahwa sistem elektoral kita harus disesuaikan dengan spirit zaman tanpa menghilangkan marwah jati diri kita, sebagai anak murid ideologis Bung Karno," ujar Bambang Wuryanto dalam video tersebut, dikutip detikJateng, Kamis (30/5/2024).
Baca Juga:
Terkait Kasus Hasto, KPK Panggil Dua Anggota DPR dari Fraksi PDIP
Lebih lanjut, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, mengartikan komandante stelsel sebagai sistem pemenangan pemilu berbasis gotong royong.
Ia menyebut sistem ini bertumpu pada kekuatan mesin partai.
"Hasil Rakernas II PDI Perjuangan menetapkan strategi dan kebijakan kemenangan elektoral terpimpin berbasis gotong royong yang bertumpu pada kekuatan mesin partai. Yang itu akan segera ditetapkan dalam peraturan partai," kata Untari Bisowarno, Minggu (14/8/2022), dikutip dari situs PDI Perjuangan Jatim.
Baca Juga:
Terkait Kasus Hasto, Satpam Markas PDIP Hingga Eks Komut PT Inalum Dipanggil KPK
Mekanisme KomandanTe Stelsel
Joko Sutopo yang akrab disapa Jekek menjelaskan, dalam Pemilu 2024, PDIP memakai sistem pemenangan KomandanTe stelsel. Sistem ini digunakan untuk menentukan siapa saja yang nantinya terpilih menjadi anggota DPRD.
Ketentuan itu tertuang dalam Peraturan Partai No 1/2023. Aturan itu sudah disosialisasikan kepada para caleg sejak 2022.