WAHANANEWS.CO, Nias Barat - Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, meresmikan pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama Nias Barat yang terletak di Desa Onolimbu, Jum'at (11/7/2025).
Peresmian pembangunan ini ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking).
Baca Juga:
Naik Heli, Menkes Budi Tiba di Nias Barat untuk Groundbreaking Pembangunan RS Pratama
Rumah sakit ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win Presiden Prabowo Subianto.
Dari 66 rumah sakit yang ditargetkan dibangun di wilayah 3T di Indonesia, Nias Barat sendiri menjadi titik groundbreaking ke-19.
Rumah sakit ini dibangun dengan menelan anggaran Rp 138,2 miliar yang bersumber dari APBN, dan di luar itu pemerintah juga mengalokasikan anggaran tambahan sebesar Rp 39 miliar khusus untuk pengadaan alat kesehatan (alkes) yang akan menunjang operasional rumah sakit
Baca Juga:
Besok Menkes Budi Naik Helikopter ke Nias Barat, Groundbreaking Pembangunan RS Tipe C
Bukah hanya itu, rumah sakit ini juga akan ditingkatkan menjadi Tipe C dengan kapasitas minimal 100 tempat tidur, dan dilengkapi fasilitas medis modern.
Nantinya, rumah sakit ini bisa melayani penyakit kritis seperti gagal ginjal (hemodialisis), stroke, jantung, kanker, hingga menurunkan angka kematian ibu dan anak, lengkap dengan alat mamografi, laboratorium patologi anatomi, dan kemoterapi.
“Kalau dulu masyarakat Nias Barat harus ke Gunungsitoli atau Medan, nanti cukup datang ke sini. Rumah sakit ini akan punya layanan kemoterapi, patologi anatomi, mamografi, hingga cuci darah,” kata Budi dalam sambutannya usai melakukan peletakan batu pertama.
Budi menekankan pentingnya kehadiran minimal 9 dokter spesialis dan manajemen rumah sakit yang profesional dalam mendukung layanan berkualitas.
Sembari berseloroh, Budi menyarankan strategi lokal seperti menjodohkan dokter spesialis dengan warga lokal agar mereka mau tinggal dan mengabdi di daerah.
“Kalau perlu dokter yang belum menikah dijodohkan dengan orang lokal supaya mau tinggal di sini,” ujarnya.
Wakil Gubernur Sumut, Surya, menambahkan dengan adanya rumah sakit ini diharapkan mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Nias Barat yang saat ini masih berada di posisi terakhir se-Sumatera Utara.
Menurut Surya, kehadiran rumah sakit ini sebagai solusi konkret bagi pemerataan layanan kesehatan di Kepulauan Nias yang berpenduduk lebih dari 900 ribu jiwa.
"Terima kasih kepada Kemenkes atas komitmen besar dalam mendukung SDM dan pengembangan fasilitas layanan kesehatan di wilayah kepulauan," ucap Surya.
Bupati Nias Barat, Eliyunus Waruwu, pada kesempatan itu menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah pusat atas perhatian terhadap daerahnya.
Mantan Rektor Universitas Nias itu mengatakan bahwa selama ini dua rumah sakit yang dimiliki belum berfungsi maksimal, bahkan RSUD Nias Barat sempat kehilangan akreditasi pada 2024, sehingga layanan BPJS tidak bisa diakses masyarakat.
"Harapan kami RS Pratama ini menjadi awal transformasi layanan kesehatan di Nias Barat, Ini kebutuhan nyata yang sudah lama kami perjuangkan," kata Eliyunus Waruwu.
Dari pantauan, Budi bersama rombongan mendarat di lapangan merdeka Kabupaten Nias Barat sekira pukul 15.00 Wib menggunakan helikopter Super Puma milik TNI AU dari Bandara Silangit.
Ia disambut langsung Bupati Nias Barat Eliyunus Waruwu di lapangan Merdeka Kabupaten Nias Barat, bersama para kepala daerah se-Kepulauan Nias, Wali Kota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli, Bupati Nias Yaatulo Gulo, Bupati Nias Selatan Sokhiatulo Laia, Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu, Forkopimda, Anggota DPRD, OPD, dan Tokoh Masyarakat.
Kegiatan itu turut dihadiri Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes, Azhar Jaya, Dirjen Farmasi dan Alkes Kemenkes, Lucia Rizka Andalucia, Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes, Ghotama Airlangga, Wakil Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Lavi Rizki Zuhal.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]