WahanaNews.co | Pemkab
Karanganyar, Jawa Tengah, memberikan bantuan sosial (bansos) tunai sebesar Rp
300 ribu bagi ratusan PKL terdampak PPKM Darurat. Sumber dananya dari Badan
Amil Zakat Nasional (Baznas) tapi yang tertulis di amplop justru nama Bupati
Karanganyar dan istrinya.
Baca Juga:
Dinsos Kotim Hentikan Sementara Penyaluran Bansos Hingga Pilkada 2024 Usai
Bupati Karanganyar Juliyatmono menyebut hal ini sebagai
kekeliruan saja.
"Soal amplop ya anggap saja keliru, ya nggak papa. Wong
bukan dari mana-mana, bisa diganti. Saya suruh ganti besok," ujar
Juliyatmono, Rabu (21/7/2021).
Dia mengaku tidak memerintahkan bawahannya untuk
mencantumkan nama istrinya dalam amplop bansos tunai untuk PKL tersebut.
Baca Juga:
Pemprov DKI Jakarta Tunda Penyaluran Bansos Hingga Pilkada Serentak 2024 Selesai
"Tidak ada (perintah). Kan dulu (tulisannya) kan juga
bupati. Supaya digantilah kalau perlu bupati atau mungkin juga Baznas nggak
papa karena itu bantuan yang bukan dari APBD," imbuh bupati yang telah dua
periode menjabat tersebut.
Namun demikian, Juliyatmono mengaku tak tahu-menahu alasan
bawahannya memakai amplop bertuliskan nama dia dan istrinya untuk membungkus
uang bansos dari dana Baznas tersebut.
"Mungkin kan kehabisan amplop atau apa, gak tahu.
(Seharusnya) Amplopnya (tulisannya) ya bupati lah, besok harus bupati,"
bebernya.
"Masyarakat sudah tahu kalau itu dari Baznas, kita kan
minta (dana Baznas) itu. Bahwa kemarin saya, lho kok amplopnya (begitu), ya
besok digantilah. (Tulisannya) Dari bupati ya boleh, dari Baznas juga
boleh," imbuhnya.
Yuli menyebut, pihaknya secara pribadi juga memberikan
bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi. Bantuan berbentuk beras tersebut
disalurkan melalui Satpol PP.
"Dan saya juga bantu beras 5 kilogram-an, yang saya
titipkan ke Satpol PP. Itu (bantuan) pribadi, itupun tulisannya bupati bukan
Juliyatmono. Dipakai untuk bantu-bantu, (Satpol PP) sambil menertibkan ngasih
sesuatu. Apa yang bisa saya lakukan, saya lakukan," pungkasnya.
Sebelumnya, pihak Baznas Karanganyar mengakui bahwa sumber
dana bansos tersebut dari lembaganya.
"Iya sumbernya dari Baznas. Totalnya Rp 300 juta.
Memang ada pos untuk penanggulangan bencana, karena Baznas juga diinstruksikan
supaya kita tanggap terhadap bencana ini," ujar Ketua Baznas Karanganyar,
Sugiyarso.
Sugiyarso menyebut, dana bantuan tersebut cair usai Baznas
berkoordinasi dengan Pemkab Karanganyar. Meski begitu, pihaknya mengaku tidak
tahu-menahu terkait pencantuman nama istri bupati dalam amplop bantuan tunai
tersebut.
Sementara itu, Kepala Disdagnakerkop dan UKM Karanganyar,
Martadi, mengakui soal amplop bertuliskan nama bupati dan istri tersebut.
Pihaknya mengaku keliru dan sudah mengganti amplop yang digunakan untuk
membagikan bansos tunai tersebut.
"Saya akui saya kurang mengontrol. Saya tidak
mengontrol sejauh itu. Saya terimakasih diingatkan," kata Martadi. [qnt]