WahanaNews.co | Kabar gembira muncul dari pedalaman Papua.
Pasukan elite tempur Komando Strategis
Angkatan Darat (Kostrad) Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara perlahan
berhasil menstabilkan situasi keamanan di zona kematian kelompok separatis
bersenjata OPM (Organisasi Papua Merdeka) di Kabupaten Intan Jaya.
Baca Juga:
Kapuspen TNI Bantah Perwiranya Jadi Beking Tersangka Perundungan Anak SMA di Surabaya
Sebelumnya, Kabupaten
Jaya merupakan daerah paling berbahaya dan sudah banyak darah tumpah dan nyawa
melayang akibat kekejaman kelompok OPM.
Korban tak cuma masyarakat sipil, tapi
para prajurit TNI.
Namun kini, situasi di Kabupaten Intan Jaya jauh berbeda.
Baca Juga:
Skandal Judi Online: 4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi, Danpuspom Beri Peringatan Keras
Keputusan TNI untuk mengerahkan
pasukan Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 501/Bajra Yudha, Divisi II
Kostrad, untuk menciptakan kedamaian dalam Satuan Tugas Pengamanan
Perbatasan (Satgas Pamtas) Penyangga Mobile RI - Papua Nugini,
ternyata tepat.
Bagaimana tidak? Sejak kedatangan pasukan Yonif PR
501/BY, secara perlahan wilayah yang sebelumnya mengerikan bagai sebuah kota
mati, kini sudah berhasil dipulihkan kembali.
Intan Jaya kini
berubah total, masyarakat mulai dapat beraktivitas normal seiring kian
kondusifnya situasi keamanan.
Roda pemerintahan dan perekonomian
juga sudah bergeliat, "Kehadiran dari bapak-bapak TNI di sini keadaan yang
sebelumnya kurang kondusif menjadi lebih aman dan penuh dengan suasana
kedamaian," kata Agus Sani, salah satu tokoh masyarakat Intanjaya, dilansir dari siaran resmi yang diterima pada Jumat (2/7/2021) dari
Yonif PR 501/BY.
Menurut Agus Sani, tadinya terjadi
pengungsian besar-besaran.
Masyarakat Intan Jaya banyak yang terpaksa pindah ke daerah lain agar terhindar dari
kekejaman dan kebrutalan OPM.
"Masyarakat yang sebelumnya pergi
ke tempat yang lebih aman di daerah Nabire dan Timika sudah kembali dan
menjalankan aktivitas sehari-hari seperti biasa, dengan keberadaan bapak-bapak
TNI di kampung kami, kami lebih merasa aman dan nyaman serta aktivitas
sehari-hari dapat kembali berjalan normal," ujarnya.
Lalu, apa
sebenarnya yang telah dilakukan prajurit-prajurit TNI dari Yonif PR 501/BY
sehingga hanya dalam hitungan beberapa bulan sejak diberangkatkan menuju ke
Papua, pasukan elite baret hijau ini mampu membangkitkan kembali Intanjaya yang
selama ini lumpuh akibat teror OPM?
Komandan Satgas Pamtas Penyangga
Mobile RI-PNG, Yonif PR 501/BY, Letnan Kolonel (Letkol) Inf Arfa Yudha Prasetya, menuturkan, kunci utama dari penciptaan kedamaian di Intanjaya
ialah pendekatan sosial kepada masyarakat.
Jadi, sejak
menginjakkan kaki di Kabupaten Intanjaya, prajurit Yonif PR 501/BY langsung
melaksanakan dialog-dialog dengan tokoh dan masyarakat setempat.
Dari situlah prajurit TNI tahu apa
yang menjadi masalah selama ini serta solusinya.
Selain terus menggencarkan dialog,
prajurit TNI juga gencar melaksanakan kegiatan sosial.
Di saat bersamaan, TNI dan masyarakat
secara bersama-sama mengetatkan keamanan dengan menggelar sweeping-sweeping rutin guna mencegah masuknya kelompok bersenjata
OPM.
Untuk diketahui, batalyon yang berada
di bawah komando Brigade Infanteri (Brigif) Lintas Udara 18/Trisula Kostrad ini
dikerahkan ke Papua sejak awal Februari 2021.
Pasukan diterbangkan ke Papua dengan
menggunakan tiga pesawat angkut Hercules dari Landasan Udara Iswahjudi, Madiun,
Jawa Timur. [qnt]