Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM (KUKM) Kota Bandung, Budhi Rukmana, menuturkan bahwa Bandung Fair menjadi ajang penting untuk memperkenalkan potensi Bandung ke kancah dunia.
“Kita ingin mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan memperkenalkan produk unggulan Bandung agar lebih dikenal luas,” ungkapnya.
Baca Juga:
Pemkot Bandung Tegas Berantas Pungli Parkir, Erwin: Tak Ada Lagi Permintaan Maaf!
Budhi menambahkan, ajang ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana promosi perdagangan, tetapi juga ruang rekreasi, edukasi, dan apresiasi budaya bagi masyarakat.
“Warga bisa menikmati hiburan, kuliner, dan kebudayaan dalam satu tempat. Harapannya, Bandung Fair memperkuat semangat kebangsaan sekaligus jadi simbol gotong royong menuju Bandung yang kreatif, inklusif, dan berdaya saing global,” tuturnya.
Pada tahun ini, Bandung Fair menghadirkan berbagai zona tematik yang menarik, seperti Festival Kuliner Jalanan, Family Fun Zone, Bandung Expo, Art Space, dan Cultural Stage.
Baca Juga:
85 Persen Warga Bandung Terhubung Internet, Serangan Siber Capai 1,5 Juta Kali per Bulan
Beragam kegiatan itu menghadirkan pelaku lokal serta 259 peserta internasional dari berbagai negara, di antaranya Rusia, Bangladesh, Turki, Filipina, Polandia, Bulgaria, Meksiko, Sri Lanka, dan Amerika Serikat.
Dukungan juga datang dari berbagai pihak, termasuk kalangan perbankan dan dunia usaha. SEVP Funding & Transaction BSI, Ida Triana Widowati, menyebut Bandung Fair sebagai bentuk kolaborasi yang patut diapresiasi.
“Ini kolaborasi yang sangat bagus, karena mempertemukan ekonomi kreatif, kuliner, budaya, pendidikan, dan teknologi. Ini warna baru yang sangat sesuai dengan karakter Bandung sebagai kota kreatif,” ujarnya.