WAHANANEWS.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung secara resmi memperkenalkan logo city branding terbaru dalam sebuah seremoni yang berlangsung di Pendopo Kota Bandung, Minggu (14/12/2025).
Peluncuran ini menandai babak baru strategi branding kota untuk memperkuat posisi Bandung sebagai destinasi unggulan berbasis budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif di tingkat nasional.
Baca Juga:
Bandung Mantapkan Diri Jadi Kota Wisata Ramah Muslim, Farhan Dorong UMKM Perkuat Sertifikasi Halal
Logo city branding terbaru tersebut dirancang sebagai instrumen strategis dalam membangun citra Kota Bandung yang kuat, konsisten, dan berkelanjutan.
Tidak hanya ditujukan untuk menarik wisatawan, branding ini juga diharapkan mampu menumbuhkan rasa memiliki serta keterikatan emosional antara warga dengan kotanya.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa peluncuran city branding baru merupakan langkah penting dalam memperkuat identitas Bandung sebagai kota tujuan wisata utama yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Baca Juga:
Bandung Mulai Turunkan Kabel Udara, Program Ducting Bawah Tanah Target Rampung 2027
“City branding bukan soal selera kepala daerah, tetapi tentang karakter Kota Bandung yang tidak pernah berubah. Inilah upaya kita menampilkan jati diri Bandung secara konsisten dan berkelanjutan,” ujar Farhan.
Farhan menjelaskan, city branding terbaru dirancang untuk menjawab tantangan era digital, di mana citra kota tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga harus hidup di ruang digital dan terintegrasi dengan aktivitas masyarakat sehari-hari.
Menurutnya, branding kota idealnya mampu menjadi bagian dari pengalaman wisatawan sekaligus kehidupan warga, baik melalui layanan publik, promosi pariwisata, hingga interaksi digital.
“City branding ini bukan sekadar logo, tetapi sistem yang menghubungkan identitas kota dengan pengalaman digital,” ujarnya.
Ia menambahkan, city branding terbaru merupakan hasil pendalaman dari berbagai konsep branding yang pernah digunakan sebelumnya, mulai dari Wonderful Indonesia, Stunning Bandung, hingga pendekatan baru yang menonjolkan karakter multiperan, kreativitas, dan keindahan Kota Bandung.
Farhan menegaskan bahwa branding kota tidak boleh bergantung pada siapa kepala daerah yang sedang menjabat, melainkan harus merepresentasikan karakter dan jati diri kota yang bersifat jangka panjang dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Farhan juga mengungkapkan proyeksi sektor pariwisata Kota Bandung pada tahun 2025 yang diperkirakan akan menerima sekitar 8,7 juta kunjungan wisatawan.
Angka ini dinilai memberikan kontribusi besar terhadap perputaran ekonomi daerah, termasuk pemulihan sektor perhotelan dengan tingkat okupansi rata-rata mencapai 60 persen.
City branding baru Kota Bandung turut terintegrasi dengan ekosistem digital.
Logo tersebut dapat dipindai dan langsung terhubung dengan berbagai laman resmi milik Pemerintah Kota Bandung, seperti sadayana.bandung.go.id dan disbudpar.bandung.go.id, yang menyediakan informasi kota, destinasi wisata, hingga konten digital dalam bentuk e-book.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa, menyampaikan bahwa city branding terbaru dirancang untuk memperkuat identitas Kota Bandung sekaligus melengkapi kebijakan digital branding, khususnya dalam promosi pariwisata, budaya, dan ekonomi kreatif.
“Ini adalah pernyataan resmi Pemerintah Kota Bandung mengenai identitas kota yang akan digunakan secara konsisten ke depan,” ujarnya.
Adi mengungkapkan, berdasarkan hasil kajian citra pariwisata tahun 2025, Kota Bandung memperoleh skor 4,33 dari skala 5 dalam aspek pengenalan destinasi, tingkat rekomendasi, serta keterhubungan emosional wisatawan.
Capaian tersebut menjadi dasar penting perlunya pembaruan city branding guna memperkuat brand recognition dan positioning Kota Bandung di mata wisatawan domestik maupun mancanegara.
Lebih lanjut, Adi menegaskan bahwa peluncuran city branding bukanlah titik akhir, melainkan awal dari proses implementasi jangka panjang yang melibatkan seluruh sektor pembangunan kota.
“City branding ini akan digunakan secara serentak dalam perencanaan wilayah, pembangunan infrastruktur, promosi investasi, hingga komunikasi pemerintah. Inilah fondasi untuk memperkuat daya saing Kota Bandung sebagai kota tujuan wisata utama di Indonesia,” pungkasnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]