WahanaNews.co | Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, dipadati penumpang pada Sabtu (1/5/2021) dan Minggu (2/5/2021) kemarin.
Masyarakat
memanfaatkan waktu di akhir pekan kemarin untuk pulang ke kampung halamannya
sebelum larangan mudik berlaku pada 6-17 Mei.
Baca Juga:
Operasi Larangan Mudik Usai, Berganti Fase Pengetatan 18-24 Mei
Seperti
diberitakan, para pemudik itu memadati Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat,
dengan menenteng berbagai barang untuk dibawa kembali ke kampung halaman.
Ada
yang membawa tas ransel, tas carrier
ukuran 60 liter, kardus, koper dan sebagainya.
Para
calon penumpang yang baru datang langsung mencetak tiket kereta di loket-loket
yang telah disediakan.
Baca Juga:
Diminta Putar Balik di Cilegon, Perempuan Ini Ngamuk
Namun,
antrean panjang terjadi di lokasi tes Covid-19 yang berada di sebelah kanan
pintu keberangkatan.
Hampir
seluruh penumpang mengandalkan fasilitas tes Covid-19 berupa GeNose
Test atau Swab Antigen yang disediakan oleh stasiun.
Sebab,
ada syarat pengetatan di mana hasil tes antigen hanya berlaku dalam 1 x 24 jam sebelum jadwal keberangkatan.
Akhirnya,
kepadatan pun tak terhindarkan, dan protokol jaga jarak sulit diterapkan.
Petugas
kepolisian berulang kali mengingatkan calon penumpang untuk menjaga jarak.
"Tolong
jaga jarak, tolong jaga jarak," imbau seorang polisi yang berjaga.
Seorang
calon penumpang, Rina (30), mengatakan, ia sengaja memilih mudik pada akhir pekan
terakhir sebelum larangan mudik berlaku.
Ia
khawatir jika terus menunda kepulangan, maka aturannya akan berubah lagi.
"Saya
mudik sekarang karena takut peraturan pemerintah berubah lagi mengenai
mudik," ucapnya.
Rina
pun menilai pemberlakuan protokol kesehatan di Stasiun Senen ini sudah cukup
ketat, di mana semua penumpang dan petugas wajib mengenakan masker.
Hanya
saja, ia maklum jika protokol untuk menjaga jarak sulit dilakukan karena
padatnya penumpang.
"Mungkin
karena ada lonjakan penumpang mengakibatkan penumpang susah untuk menjaga
jarak," ujar Rina. [dhn]