WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemulihan listrik di Aceh bergerak cepat setelah banjir dan longsor merusak sejumlah jaringan distribusi, dengan Pemerintah Aceh bersama PLN memfokuskan perbaikan pada jalur-jalur utama Saluran Udara Tegangan Distribusi agar pasokan segera kembali stabil.
Hingga Senin (15/12/2025), sebagian besar jaringan SUTD yang terdampak telah berhasil dipulihkan, sementara sisanya masih dikerjakan secara intensif melalui koordinasi lapangan antara pemerintah daerah dan PLN.
Baca Juga:
Akses Terputus Bukan Halangan, PLN Kerja Ekstra Pulihkan Listrik di Beutong Ateuh
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh, Taufik, menyampaikan bahwa dua jalur utama SUTD telah kembali beroperasi penuh setelah melalui proses perbaikan yang menantang.
“Untuk SUTD Birin–Pesangan dan Birin–Arut, perbaikan tower dan jaringan telah selesai 100%,” ujar Taufik dalam konferensi pers daring, Senin (15/12/2025).
Ia menjelaskan bahwa satu jalur lainnya, yakni SUTD Berantan–Langsah, masih dalam tahap penyelesaian dengan progres yang terus meningkat.
Baca Juga:
821 Petugas PLN Bekerja Nonstop, Pemulihan Listrik Aceh Tembus 65 Persen
“Sedangkan di SUTD Berantan–Langsah, progres saat ini mencapai 86%, rekan-rekan PLN terus mengejar agar sistem kelistrikan Aceh pulih normal,” katanya.
Banjir dan longsor yang terjadi dalam beberapa hari terakhir diketahui menyebabkan kerusakan pada sejumlah tower serta jaringan distribusi, sehingga memicu pemadaman bergilir di beberapa kabupaten dan kota, khususnya di wilayah pesisir timur Aceh.
Pemerintah daerah bersama PLN menjalankan perbaikan secara bertahap dengan pendekatan kehati-hatian demi menjaga keselamatan petugas serta memastikan kualitas infrastruktur yang dipulihkan tetap andal.
Menurut Taufik, percepatan pemulihan tidak hanya bergantung pada pengerjaan teknis jaringan, tetapi juga sangat ditentukan oleh akses menuju titik-titik kritis di lapangan.
“Tanpa dukungan semua pihak dan kerja maksimal PLN, pemulihan infrastruktur listrik tidak bisa optimal,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa penggunaan alat berat serta koordinasi lintas instansi menjadi kunci agar material dan peralatan dapat segera menjangkau lokasi perbaikan yang terdampak bencana.
Data sementara Pemerintah Aceh menunjukkan bahwa perbaikan jembatan dan akses transportasi pendukung distribusi peralatan kelistrikan juga terus dikejar untuk mempercepat proses pemulihan.
Pemulihan sektor listrik ditetapkan sebagai salah satu dari lima prioritas utama dalam penanganan darurat, selain pencarian dan pertolongan, distribusi logistik, pemulihan transportasi, serta layanan komunikasi.
Pemadaman bergilir sebelumnya berdampak pada aktivitas ekonomi dan kebutuhan rumah tangga masyarakat, sehingga percepatan pemulihan listrik menjadi fokus bersama pemerintah daerah dan PLN.
Dengan progres perbaikan yang terus berjalan, Pemerintah Aceh menargetkan seluruh sistem kelistrikan dapat kembali normal menjelang akhir Desember 2025 seiring transisi dari fase tanggap darurat menuju early recovery.
Pemerintah daerah memastikan koordinasi dengan PLN akan terus diperkuat sembari memaksimalkan pemanfaatan sumber daya lokal untuk mempercepat penyelesaian perbaikan jaringan.
“Kami berharap beberapa tower yang masih dalam proses segera bisa berfungsi normal, sehingga seluruh Aceh bisa kembali menikmati layanan listrik yang stabil,” tutup Taufik.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini].