Ketika bencana alam itu terjadi, ada satu rumah dalam kondisi kosong ditinggal oleh penghuninya yang pergi ke Lhokseumawe dalam rangka urusan keluarga.
Tidak jauh dari rumah itu, sekitar 10 meter juga rumah lainnya kondisi sama mengalami kerusakan parah, di mana atap bagian depan habis disapu angin puting beliung.
Baca Juga:
Diterpa Angin Puting Beliung dan Hujan Lebat, Belasan Rumah Warga di Dairi Rusak
Pemiliknya adalah kakek Khalidin (75), warga Kute Lintang.
Meskipun ia tercatat sebagai warga Kute Lintang, namun rumahnya berlokasi di Kampung Kute Kering.
Menurut kakek Khalidin, ia bersama cucunya begitu ketakutan saat kejadian itu.
Baca Juga:
Wakil Bupati Toba Serahkan Bantuan Sosial Untuk Korban Bencana Puting Beliung
Cerita dia, ketika angin kencang, ia bersama cucunya berlari menyelamatkan diri agar tidak tertimpa atap seng dengan berlindung di kebun kopi yang tidak jauh dari rumahnya.
“Saat kejadian itu, saya bersama cucu lari bersembunyi ke kebun kopi untuk menghindar atap seng yang berterbangan,” ungkapnya kepada wartawan.
Menurut Khalidin, mulanya angin puting beliung itu diawali dengan hujan lebat kemudian dilanjutkan dengan angin yang sangat kencang hingga merusak atap rumahnya.