Di wilayah Trenggalek, ada 13 rumah rusak kategori ringan
dan berat, 1 pondok pesantren rusak, 2 sarana pendidikan rusak, 2 tempat ibadah
rusak dan tiga perkantoran rusak. Sementara, BPBD Kota Malang mencatat ada 2
rumah rusak berat dan 1 rumah rusak ringan.
"BPBD Kota Kediri melaporkan gedung IIK Baktiwiyata
rusak ringan. Demikian juga di Kabupaten Pasuruan, 1 unit tempat ibadah rusak.
Sedangkan di Kabupaten Gresik, BPBD melaporkan rumah rusak ringan 1 unit,"
katanya.
Baca Juga:
Perlu Kajian, BMKG Sebut Gempa 6,5 di Laut Jawa Jarang Terjadi
Sebelumnya, gempa Malang M 6,1 dirasakan hingga beberapa
daerah di Jatim. Gubernur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan ada 7 korban
meninggal, baik di Lumajang maupun di Kabupaten Malang.
"Sampai petang ini, laporan yang sampai ke kami, ada
warga yang meninggal dunia dari Kecamatan Tempursari Kabupaten Lumajang maupun
Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, karena tertimpa longsoran saat gempa
terjadi. Dan, ada lagi yang dilarikan ke rumah sakit," kata Khofifah dalam
rilis yang diterima detikcom, Sabtu (10/4/2021) petang.
Menurut Khofifah, hingga malam ini, ada 7 warga yang meninggal
dunia, yang terdiri atas 4 dari Lumajang dan 3 dari Malang. Khofifah mengatakan
ada beberapa kabupaten atau kota yang terdampak kuat dari gempa yang terjadi.
Yang paling parah ada di Kabupaten Malang, tepatnya di Kecamatan Dampit dan
Jabung. Kemudian di Lumajang, terutama di Kecamatan Tempursari dan Pronojiwo,
serta Kabupaten Blitar, terutama di Kecamatan Wates dan Binangun.
Baca Juga:
BMKG Laporkan193 Kali Gempa Susulan di Laut Tuban
Dari data yang telah dihimpun oleh BPBD Jatim, ada banyak
rumah rusak baik ringan, sedang, maupun berat. Selain itu, ada rumah sakit dan
puskesmas yang dilaporkan mengalami kerusakan. Seperti RSUD Mardi Waluyo Kota
Blitar serta Puskesmas Turen yang terdampak cukup berat. [qnt]