"Sebetulnya (mengambil foto) itu ada hak privasi dari
pasien, mudah-mudahan tidak sembarangan orang (mengambil foto). Walaupun
memungkinkan untuk memfoto tapi tentu ada izin karena ada hak dari
pasien-pasien," tuturnya.
Sementara itu, keterisian tempat tidur atau bed occupancy
rate (BOR) di RSHS Bandung per Kamis (24/6) mulai menurun. Namun, menurunnya
angka BOR dikarenakan langkah penambahan kapasitas tempat tidur.
Baca Juga:
Lewat ’Fun Charity Event 2024’, BERKOBAR Serahkan Donasi Rp100 Juta ke Anak-Anak Yatim
"Untuk update keterisian hari ini di RSHS, saat ini
pasien yang kami rawat berjumlah 197. Terdiri dari 155 dirawat di ruang isolasi
non intensif dan 42 di ruang intensif. Karena beberapa kapasitas sudah kita
tingkatkan, BOR-nya sedikit menurun. Untuk ruang insentif dari 40 bed menjadi
48 bed. Jadi BOR sekarang 87 persen untuk ICU dan 67 persen untuk isolasi non
ICU," paparnya.
Yana mengakui kedatangan pasien Covid-19 terus bertambah.
Dia mengatakan bahwa jumlah pasien baru sangat banyak, sehingga perlu
menyiapkan antisipasi lonjakan kasus.
"Kalau kita lihat ke belakang sebelum lebaran angka
harian sekitar 6-8 dan paling tinggi 11 orang, nah saat ini kan sudah 50-an
hariannya. Pasien yang datang ini tiba sudah dalam keadaan sedang, berat malah
yang kritis," ungkapnya.
Baca Juga:
Yuk! Jelajahi Keseruan Wahana Wisata Malam Mystical Forest, Pertunjukan Air Lho!
"Dan sesuai arahan dari pemerintah pusat semua rumah
sakit di Indonesia ini harus meningkatkan kapasitas termasuk RSHS. Satu dua
hari ke depan peningkatan kapasitas untuk ICU akan ditingkatkan 5 tempat tidur
lagi. Kemudian isolasi non ICU nanti kami tingkatkan 50 tempat tidur untuk
transit isolasi sehingga total kami berharap menjadi 336 dalam minggu
ini," kata dia.
Baca juga: IDI Minta Tempat Isoman Diperbanyak Hadapi Kasus
20 Ribu
Dengan adanya peningkatan kapasitas, Yana berharap BOR di
RSHS Bandung dapat diturunkan. Namun, penurunan BOR dengan upaya peningkatan
kapasitas bukan berarti kasus Covid-19 menurun.