WAHANANEWS.CO, Medan - Bencana hidrometeorologi yang melanda Sumatera Utara dalam tiga hari terakhir berubah menjadi rangkaian kejadian ekstrem yang menelan banyak korban jiwa, setelah banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang menghantam sebagian besar wilayah provinsi tersebut sejak Minggu (23/11/2025).
Data rekapitulasi dari Polda Sumut mencatat total 86 kejadian bencana di 11 kabupaten/kota yang memicu puluhan korban meninggal dunia
Baca Juga:
Indonesia Tak Lagi Aman dari Siklon Tropis, BMKG Ingatkan Warga Waspada
Tanah longsor menjadi peristiwa paling dominan dengan 59 kejadian, disusul banjir 21 kejadian, pohon tumbang 4 kejadian, dan dua kejadian puting beliung.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan membenarkan data tersebut dan menyampaikan duka mendalam atas banyaknya korban yang berjatuhan,.
Menurutnya, curah hujan ekstrem selama beberapa hari terakhir menjadi pemicu utama bencana beruntun ini.
Baca Juga:
Banjir Putus Total Akses Padang–Bukittinggi, Kendaraan Macet Sejak Pagi
"Secara keseluruhan, kami mencatat ada 72 korban dalam rentang waktu tersebut, di mana 24 orang meninggal dunia, 37 luka ringan, 6 luka berat, dan masih ada 5 orang dalam pencarian," ujar Ferry dalam keterangannya, dikutip Kamis (27/11/2025).
Sebanyak 11 kabupaten/kota tercatat terdampak, yaitu Kabupaten Mandailing Natal, Nias Selatan, Pakpak Bharat, Serdang Bedagai, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Nias, Tapanuli Selatan, Humbang Hasundutan, Kota Padang Sidempuan, serta Kota Sibolga.
Ferry merinci bahwa korban terbanyak ditemukan di wilayah Polres Tapanuli Selatan dengan 20 kejadian bencana dan 49 korban, termasuk 12 meninggal dunia dan 34 luka ringan.