Sementara Polres Sibolga melaporkan 6 kejadian longsor dengan 12 korban yang mencakup 5 warga meninggal dan 4 orang yang masih dicari, serta Polres Tapanuli Tengah dengan 14 kejadian bencana dan 5 korban, termasuk 4 korban meninggal.
Ia menambahkan bahwa kondisi cuaca masih menunjukkan hujan berintensitas tinggi dan debit air di sejumlah lokasi banjir masih mencapai sekitar 1 meter, namun personel kepolisian terus melakukan upaya penyelamatan di lapangan.
Baca Juga:
Indonesia Tak Lagi Aman dari Siklon Tropis, BMKG Ingatkan Warga Waspada
Dalam rangka penanggulangan bencana, Polda Sumut telah mengerahkan 492 personel yang terdiri dari 352 anggota Satbrimob, 121 personel Dit Samapta, 11 personel Bid Dokkes, dan 8 personel Bid TIK untuk mendukung operasi di daerah terdampak.
Tindakan kepolisian yang sudah dilaksanakan meliputi TPTKP di lokasi bencana, evakuasi para korban, pengamanan serta pengaturan arus lalu lintas di titik longsor, hingga pencarian bersama BPBD dan para pemangku kepentingan terhadap lima korban yang belum ditemukan.
Polda Sumut juga mempersiapkan langkah lanjutan berupa imbauan kewaspadaan kepada masyarakat di sekitar lokasi bencana, koordinasi dengan pemerintah daerah untuk penyediaan tempat pengungsian, dan pembangunan Posko Darurat Bantuan atau Posko Tanggap Bencana sebagai Quick Respond Polri guna menghadapi cuaca yang masih belum stabil.
Baca Juga:
Banjir Putus Total Akses Padang–Bukittinggi, Kendaraan Macet Sejak Pagi
Operasi pencarian korban bencana di Sumatera Utara semakin ditingkatkan setelah Basarnas melaporkan meluasnya titik banjir dan longsor di wilayah Kota Sibolga dan kawasan Tapanuli Raya sejak Rabu malam (26/11/2025).
Kepala Kantor SAR Nias Putu Arga Sudjarwadi mengatakan bahwa tim SAR gabungan telah bergerak selama 24 jam terakhir untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir atau tertimbun material longsor.
"Sudah disebar di beberapa titik pada hari kedua operasi SAR digelar," ucap Putu dalam keterangannya yang dikonfirmasi di Jakarta.