WahanaNews.co | Ciki Ngebul (Cikibul) yang mengandung cairan nitrogen kini dinilai sangat berbahaya untuk dikonsumsi, khususnya bagi anak-anak.
Pasalnya, ditemukan sejumlah kasus anak yang mengalami gangguan kesehatan pasca mengkonsumsi Cikibul, salah satunya seorang anak di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Baca Juga:
Pemkot Bandung Minta Hentikan Penjualan Jajanan Ciki Ngebul
Cikibul sendiri, berdasarkan hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan (Dinkes), dinilai dapat merusak lambung akibat tekanan udara yang terbentuk gas nitrogen (barotrauma).
Guna mengantisipasi timbulnya korban pada anak pelajar, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP mengimbau agar orang tua mengawasi jajanan buah hati mereka.
“Walaupun tidak ada kejadian di lingkungan sekolah, tapi kami mengimbau agar guru melakukan pengawasan. Orang tua juga ikut serta agar mengawasi anak mereka untuk tidak jajan sembarangan,” ujar Kepala MKKS SMP Kota Bekasi, Muktia Wahyudi Isra di Bekasi, Jumat (13/1/2023).
Baca Juga:
Kasus Korban Ciki Ngebul Teridentifikasi di DKI Jakarta, Pasien Dinyatakan Sembuh
Menurutnya, ketika anak-anak berada di lingkungan sekolah, maka pengawasan oleh para guru bisa dilakukan. Makanan dan minuman yang dijual di kantin sekolah pun juga bisa disortir agar tidak ada jajanan yang berbahaya.
“Kalau di sekolah kan kantin terawasi. Makanan juga, bahkan kita anjurkan agar tidak memakai bahan pengawet. Apalagi jika mengandung bahan berbahaya yang lain, pasti tidak boleh,” tegasnya.
Selanjutnya, Muktia berpesan agar pengawasan jajanan anak-anak juga dilakukan orang tua di rumah. Sehingga, dapat dipastikan buah hati mereka mengkonsumsi jajanan yang sehat dan bergizi.
“Di luar sekolah kan di luar pengawasan kita, jadi orang tua lah yang sangat berperan dalam pengawasan anak-anak agar tidak jajan sembarangan,” pungkas Kepala SMPN 1 Kota Bekasi ini.[mga]