Akhirnya, kasus per kasus terus bermunculan. Jadi, ia menegaskan berhijab atau tidak tak menunjukkan keimanan seseorang.
"Bisa saja itu jadi gambaran tapi sangat sumir yang bisa dimanipulasi," katanya.
Baca Juga:
Disnakertrans Bantul Dapat Kuota Empat KK untuk Program Transmigrasi 2024
Jadi, Rully meminta siswi jangan ditakut-takuti dengan identitas berhijab. Meski memang bagus untuk pendidikan karakter di sekolah, ia kembali mengingatkan bahwa hijab tak identik dengan agama tertentu.
Kendati demikian, ia kembali mengingatkan aturan ini juga memiliki keleluasaan untuk dilakukan di unit pendidikan masing-masing dan mengembangkannya sesuai dengan persoalan yang dihadapi di daerah.
"Sekolah yang tahu kondisi dan kondisi yang mereka hadapi. Apalagi ada desentralisasi, pemerintah pusat tak perlu banyak intervensi," katanya.
Baca Juga:
Bawaslu Bantul Tingkatkan Patroli Pengawasan Jelang Akhir Kampanye Pilbup 2024
Sebelumnya, siswi di SMAN 1 Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengungkapkan dirinya dipaksa mengenakan hijab oleh guru BKnya.
Hal tersebut pun membuat salah satu siswi dari sekolah negeri tersebut pindah sekolah. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.