WAHANANEWS.CO, Kota Depok – Calon Wali Kota Depok, Supian Suri di hari H-78 Pilkada Kota Depok 2024 unggul dari calon petahana Imam Budi Hartono dari sisi sentimen elektabilitas atau kemampuan untuk dipilih menduduki suatu jabatan politik dalam pemerintahan. Hal ini tangkap oleh survei Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus).
Elektabilitas Cawalkot Supian Suri yang berpasang Cawalkot Chandra Rahmansyah ini, bertengger di nilai 44,38%, melampaui selisih 13,13% dengan paslon Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq yang punya elektabilitas 31,25%. Sedangkan, kelompok belum menentukan pilihan adalah sebanyak 23,37%, dan tidak punya pilihan 2.00%.
Baca Juga:
Prabowo Tampil Berwibawa di Mata Dunia, Anies: Lawatan Internasional Sangat Produktif!
Disebutkan Direktur LS Vinus, Yus Fitriadi dalam temu pers, untuk keterpilihan paslon pilkada berdasarkan alasan popularitas adalah 51.50%, sedangkan alasan memilih dari pengetahuan program kerja daripada palson hanya 17,2%.
“Selain itu, tergambarkan juga, sentimen calon pemilih tidak memilih Imam dengan Ririn terpengaruhi oleh PKS yang tidak memilih Anies Baswedan jadi calon Gubernur Jakarta di Pilgub 2024. PKS bergabung dengan KIM di Pilgub Jakarta menimbulkan antipati dari pendukung Anies Baswedan yang ada di Kota Depok. Kota Depok ini sangat dekat dengan Jakarta, sehingga dinamika politik di Jakarta, berimbas juga ke Kota Depok. Suara pendukung Anies beralih kepada paslon Supian Suri-Chandra,” ungkap Yus Fitriadi di Warung Roti Bakar Eddy, Jalan Raya Margonda, Kota Depok, Selasa (10/9/2024).
Laporan LS Vinus ini, diluar faktor elektabilitas dan popularitas paslon yang signifikan, calon pemilih tidak beri perhatian kepada faktor partai politik pengusung paslon. Faktor parpol ini hanya bersentimen 7,25%, kepribadian 3,25%, bersih dari korupsi 2,88%, agama 1,00%, dan hal lain 16,87%.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Survei LS Vinus ini, dengan 800 responden, waktu lapang tanggal 1 - 5 September 2024, bermetode cluster random sampling dengan menggunakan teori sampel slovin, instrumen tertutup, wawancara tatap muka, dan tingkat kepercayaan 95%, serta margin error 4%.
Tambahan ekses, paparan Yus Fitriadi, efek PKS tidak mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Jakarta berpengaruh negatif pula pada elektabilitas calon Gubernur Jawa Barat Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
“Sehingga faktor sentimen negatif pemilih di Kota Depok untuk Pilgub Jawa Barat 2024 ini, lantaran PKS tidak mendukung Anies Baswedan membuat calon gubernur dari PKS mendapat elektabilitas di 13,13 persen,” ujar Yus Fitriadi.