"Yang hilang hanya dua aki saja, bukan sensornya. Jika yang dicuri aki itu bisa langsung diganti karena umumnya ada cadangan aki di pos pantau," kata Ahmad.
Ia mengklaim umumnya jika ada kerusakan alat deteksi erupsi langsung diganti oleh oleh petugas penjaga, baik sensor alat maupun komponen lainnya.
Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Bali Batalkan 90 Penerbangan Dalam Sehari
Sebelumnya, Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengaku alat deteksi dini erupsi beroperasi normal saat Gunung Marapi, Sumatera Barat Meletus pada Minggu (3/12).
Sebelumnya, alat deteksi dini Gunung Marapi yang sempat dicuri kembali disorot usai letusan gunung api itu menelan puluhan korban.
"Aman, semua alat beroperasi," kata Hendra.
Baca Juga:
Peduli Erupsi Lewotobi, PT DLU Kolaborasi dengan BHS Salurkan Bantuan dan Evakuasi Warga
Alat deteksi ini sempat disorot Wakil Presiden Ma'ruf Amin usai peristiwa erupsi Gunung Marapi menimbulkan korban Jiwa. Ia mengau mendengar laporan pencurian alat deteksi di Stasiun Pemantauan Gunung Marapi.
Kantor SAR Kota Padang sebelumnya mencatat 75 pendaki berada di Gunung Marapi, Sumatera Barat saat terjadi erupsi.
Dari total 75 pendaki yang terdata berada di Gunung Marapi saat erupsi, tercatat ada 52 orang yang selamat, sementara 23 pendaki lainnya dinyatakan meninggal dunia.