"Motif dari tindak pidana ini tentu terkait dengan uang, namun motif lebih dalam masih kami selidiki, termasuk bagaimana pertemuan antara warga sipil dan dua anggota kami ini terjadi. Penyelidikan sedang berlangsung," ujarnya.
Mengenai otak di balik perampokan ini, pihaknya masih melakukan pendalaman. Namun, pelaku yang pertama kali menghubungi saksi, Bripda Steven, pengawal mobil jasa pengisian uang, adalah HS yang mengaku berpangkat Iptu.
Baca Juga:
Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman, Polisi Sulit Tangkap Terduga Pelaku
"Dari keterangan saksi, pelaku yang pertama datang adalah HS, yang mengaku berpangkat Iptu. Ia bertemu dengan personel pengawal dan sempat berbincang, kemudian dua oknum lainnya mulai beraksi," jelasnya.
Irjen Pol Suharyono juga mengungkapkan bahwa pelaku hanya berhasil membawa kabur uang sebesar Rp 2,5 miliar, meskipun total uang yang diangkut dari vendor mencapai Rp 6,2 miliar.
Sebelum kejadian di Fly Over Bandara BIM, mobil jasa pengisian ATM telah singgah di dua titik untuk mengisi ATM. Lokasi pertama Rp 300 juta rupiah, dan lokasi kedua Rp 800 juta rupiah.
Baca Juga:
Kemen PPPA Kawal Kasus Pembunuhan Perempuan Penjual Gorengan di Padang Pariaman
"Akhirnya uang yang tersisa itulah yang dirampok, dan hanya terbawa Rp 2,5 miliar. Karena mobil pelaku hanya bisa menampung sebanyak itu," kata dia.
Sementara itu Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan pelaku pertama yang ditangkap adalah HS.
Kurang dari 24 jam, dua pelaku lainnya yakni anggota polisi berhasil diamankan.