Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono menyampaikan kondisi terowongan di ruas tol itu tidak menunjukkan adanya retakan yang mengganggu pada bagian konstruksinya seusai gempa.
Kendati begitu, tutur Bambang, operator Jalan Tol Cisumdawu atau PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) sudah membentuk tim ahli untuk mengidentifikasi pengaruh gempa bumi yang mengguncang daerah Sumedang terhadap struktur dari terowongan tersebut.
Baca Juga:
Waspada Musim Hujan, PLN UP3 Sumedang Minta Masyarakat Bijak Gunakan Listrik
"Kami dari pemerintah daerah berharap pengaruh gempa terhadap struktur jalan tol Cisumdawu tidak terlalu signifikan. Oleh karenanya, tim ahli yang nantinya dibentuk atau ditunjuk bisa memberikan informasi yang lebih akurat," jelasnya.
Diinformasikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendata telah terjadi dua kali gempa susulan setelah peristiwa gempa bermagnitudo 4,8 di Sumedang pada Ahad (31/12/2023) malam.
Gempa tersebut dirasakan di daerah Sumedang sebanyak tiga kali, yaitu pada pukul 14.35 WIB dengan magnitudo 4,1, pada pukul 15.38 WIB dengan magnitudo 3,4, dan pukul 20.34 WIB dengan magnitudo 4,8.
Baca Juga:
KPU Sumedang Gelar Simulasi Pemilu 2024, Siapkan 2.012 TPS untuk Pertarungan Elektoral
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.