Tak hanya itu, H Cholid juga memanggil sejumlah anak muridnya dan memberikan mereka wejangan satu per satu, seolah berpamitan untuk terakhir kalinya.
Meski berat, Pakar menyatakan bahwa dirinya ikhlas menerima kepergian sang ayah. “Bapak wafat dalam keadaan beribadah, menyembelih hewan kurban. Itu cara terbaik untuk pergi,” katanya tulus.
Baca Juga:
Aksi Bullying Syarat Masuk ‘Geng’ Berujung 2 Siswi SMP Depok Diamankan Polisi
Camat Bojonggede, Tenny Ramdhani, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima informasi mengenai peristiwa ini.
Meski demikian, lokasi persis kejadian masih dalam proses penelusuran.
"TKP-nya belum tahu di mana, Bu Lurah bilang enggak di situ. Citayam itu kan ada Depok, Ragajaya (Bojonggede), sama Desa Citayam Tajurhalang," ujarnya saat dikonfirmasi Sabtu (7/6/2025).
Baca Juga:
Sopir Pikap Tabrakan Beruntun Tewaskan Pemotor di Jalan Raya Citayam Jadi Tersangka
Ia juga menambahkan, “Pak Cholid itu infonya warga Ragajaya Bojonggede, tapi kita belum tahu nih KTP-nya Ragajaya atau bukan.”
Wafatnya H Cholid tak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, tetapi juga bagi para murid dan warga sekitar yang selama ini mengenalnya sebagai sosok penuh dedikasi dalam menjalankan ibadah kurban.
Kepergian mendadak sang jagal senior ini kini menjadi perbincangan nasional, bahkan dianggap sebagai pengingat akan arti pengabdian sejati.