WahanaNews.co | Polda Banten sudah mengidentifikasi titik rawan macet dan kecelakaan di jalan arteri dan jalan tol dari Tangerang hingga Merak.
Setidaknya, ada 14 titik rawan macet dan 10 titik rawan kecelakaan lalu lintas yang menjadi perhatian pada musim mudik nanti.
Baca Juga:
Tinjau Pasar Kelapa di Cilegon, Mendag: Harga Bapok Sudah Stabil
Di jalan arteri, terdapat 12 titik rawan macet, yakni: mulai simpang Balaraja Barat, Pasar Gembong, Simpang Tiga Asem, depan PT Nikomas, Pasar Tambak, Pasar Kragilan, Pasar Kalodran, Pasar Ciruas, terminal Pakupatan, Ramayana Serang, Perempatan Kramatwatu dan Serdang.
Sementara jalur rawan kecelakaan lalu lintas di jalan arteri, yakni di Jalan Gatot Subroto, Kampung Raap Cikande di Citerep, Kampung Kalodran kilometer 7, dan Kilometer 10 Kramatwatu, simpang Bojonegara, simpang SPIJ atau simpang tol Cilegon Barat, serta Kecamatan Grogol Kota Cilegon.
Sementara untuk lokasi rawan kecelakaan di jalur Tol Tangerang Merak yakni di KM 87 dan KM 97. Sementara untuk rawan kemacetan ada di gerbang tol Cikupa dan exit gerbang tol Merak.
Baca Juga:
Tiga Pelaku Pencurian Motor Parkir Ditangkap Resmob Polres Serang
Kabidhumas Polda Banten Komisaris Besar Polsi Shinto Silitonga mengatakan, bila terjadi kemacetan, pihaknya akan menambah personel untuk mengurai kendaraan. Mereka juga kemungkinan memberlakukan sistem buka tutup di jalur menuju Pelabuhan Merak di Fly Over Cikuasa atas.
"Maka yang dilakukan adalah untuk personel ditambah pada personel yang berada di jalur tersebut, serta melaksanakan giat buka tutup mobil terutama di Fly Over Cikuasa atas," ujarnya.
Selain itu bila terjadi kemacetan di exit tol Merak, Shinto menjelaskan, dimungkinkan untuk meminta kendaraan agar keluar tol di gerbang tol sebelum exit tol Merak.
"Rekayasa arus lalin dimungkinkan terjadi, misalkan meminta kendaraan untuk keluar atau exit dari gerbang-gerbang tol sebelumnya, tidak memaksakan untuk masuk ke gerbang tol hingga ke Cilegon Barat atau sampai ke Merak,"katanya.
Sementara untuk mengantisipasi kemacetan di jalan arteri, Shinto mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi kepada pengelola pasar tumpah agar aktivitas berdagangnya tidak memakan badan jalan.
"Pasar tumpah sudah ditegaskan oleh bapak Kapolda Banten agar penyelenggara pasar melakukan komunikasi dan koordinasi untuk tidak membiarkan pedagang berjualan dengan memakan badan jalan. Bila itu terjadi, penugasan personel berskala besar akan dilakukan untuk membatasi para pedagang agar tidak mengganggu jalan raya," ungkapnya. [rsy]