WahanaNews.co | Usulan adanya Provinsi Sunda mendapat respons dari sesepuh. Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, para sesepuh menolak usulan tersebut.
Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan, lebih baik mengajukan pemekaran kabupaten/kota demi peningkatan dana fiskal dari pusat ke Jawa Barat yang sejauh ini dianggap masih minim.
Baca Juga:
DPD MARTABAT Prabowo-Gibran DKI Jakarta Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub 2024
"Yang ingin lebih kami perjuangkan adalah pemekaran kota/kabupaten di Jabar yang jumlahnya terlalu sedikit, sehingga terjadi ketidakadilan fiskal dalam dana bagi hasil dari pusat ke daerah," kata Emil dalam pertemuan silaturahmi dengan tokoh Sunda di Aula Pasca Sarjana Universitas Pasundan, Kota Bandung, Sabtu (5/2).
Sebelumnya, Maklumat Sunda 2022 yang diprakarsai oleh Gerakan Pilihan Sunda dan Lembaga Adat Karatwan Galuh Pakuan mengusulkan penggabungan Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten menjadi Provinsi Sunda.
Namun, para tokoh Sunda yang menggelar pertemuan di Aula Pasca Sarjana Unpas sepakat menolak.
Baca Juga:
Sulitnya Tembus 51 Persen: Duel Sengit Pilkada Jakarta Akan Terjadi di Putaran Kedua
"Terkait deklarasi itu, para inohong, juga ketua organisasi masyarakat tidak menyetujui penggabungan tiga provinsi menjadi Provinsi Sunda," cetus eks Wali Kota Bandung itu.
Para tokoh Sunda juga menentang kelompok yang mengatasnamakan Islam dengan tujuan memecah belah bangsa. Ini merespons isu deklarasi Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten Garut.
Emil mengatakan para tokoh Sunda mendukung Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menindak tegas kelompok tersebut.