WahanaNews.co | Masyarakat dan pemerintah daerah di Sulawesi
Barat (Sulbar) harus mewaspadai gempa susulan dan kemungkinan adanya potensi tsunami di wilayah tersebut.
"Kemungkinan masih ada potensi gempa susulan yang bisa mencapai kekuatan seperti yang sudah
terjadi atau lebih," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG), Dwikorita
Karnawati,
dalam konferensi pers daring, Jumat (15/1/2021).
Baca Juga:
Diterjang 24 Gempa, Inilah Daerah Rawan di Kalimantan Bulan Ini
Dwikorita mengungkapkan,
akibat kondisi batuan sudah diguncang
gempa sebelumnya,
dan sudah rapuh karena pusat gempa di
pantai, memungkinkan terjadinya
longsor di bawah laut,
sehingga dapat berpotensi tsunami.
"Kami imbau masyarakat di daerah terdampak tidak hanya
menjauhi bangunan yang rentan atau gedung-gedung, tapi juga apabila kebetulan masyarakat di wilayah
pantai dan merasakan guncangan gempa lagi
segera menjauhi pantai,
tidak perlu menunggu peringatan dini," tambah dia.
Disebutkan, evakuasi harus segera dilakukan. Karena, seperti kejadian sebelumnya di Palu pada 2018, tsunami terjadi hanya dalam waktu sekitar tiga menit setelah gempa bumi,
sementara peringatan dini belum dikeluarkan.
Baca Juga:
Bertemu Kepala BMKG, Wamen Diana Bahas Mitigasi Bencana Hidrometeorologi untuk Kelancaran Arus Nataru
Sebelumnya, wilayah Majene di Provinsi Sulawesi Barat, pada Jumat (15/1/2021),
pukul 01.28 WIB,
diguncang gempa dengan
magnitudo 6,2.
Gempa bumi tersebut masih merupakan rangkaian gempa dengan magnitudo 5,9 yang terjadi pada Kamis (14/1/2021), pukul 13.35 WIB.
Hingga pukul 06.00 WIB,
BMKG mencatat telah terjadi 28 kali gempa bumi di wilayah tersebut.