Sebab, mereka harus menjalani perkuliahan daring, sementara sinyal internet tidak stabil dan pemadaman listrik terjadi setiap malam sepanjang 6 bulan.
Di upaya menjalin hubungan kembali, para mahasiswa menawarkan bimbingan belajar (bimbel) gratis untuk siswa SMA atau MA kelas 12 sebagai persiapan masuk perguruan tinggi. Namun, hasil yang didapatkan kurang memuaskan.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
"Waktu itu yang daftar hanya berjumlah dua orang, itu pun siswa kelas 11," katanya dalam laporan mahasiswa Teknik Sipil ITB Hanan Fadhilah Ramdhani, dikutip dari laman ITB, Senin (27/2/2023).
Di upaya kedua, mereka berstrategi membagi tim jadi dua. Tim pertama tetap di Cinta Asih, tim kedua mengenalkan bimbingan belajar ke siswa sekolah di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat.
Cililin yang lebih dekat dengan perkotaan diharapkan memantik keinginan siswa lebih jauh untuk mengakses layanan bimbingan belajar.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Madiun Resmikan Sekolah Terintegrasi untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan
Keputusan yang relatif tepat, tutur Rommi, karena kelak Sakola Kembara berhasil mengantarkan 11 dari 16 siswa MAN Cililin ke perguruan tinggi negeri.
Rommi menjelaskan, kegiatan belajar-mengajar di Sakola Kembara dibuka Sabtu pagi hingga Minggu siang.
Pengajarnya merupakan relawan dari gabungan mahasiswa ITB, IPB University, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi.