’’Sebab, proses pengadaan PPPK perlu waktu. Prosesnya juga panjang. Yang pasti, ini demi pendidikan di Kota Surabaya yang lebih baik,’’ katanya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Surabaya Agnes Warsiati menyatakan mendukung langkah yang diambil dispendik untuk meminta penambahan guru.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Sebab, yang terjadi di lapangan memang demikian. Beban guru masih berat. Banyak faktor yang membuat hal itu terjadi.
’Faktornya memang banyak ya. Seperti guru yang meninggal hingga pensiun. Nah, untuk menutupi kebutuhan guru itu, otomatis jam mengajar harus ditambah,’’ terangnya.
Agnes menyebut hal itu membuat beban kerja guru praktis bertambah. Namun, di satu sisi ada tanggung jawab moral yang tidak bisa ditinggalkan. Mereka harus tetap prima meski ada beban tambahan.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Madiun Resmikan Sekolah Terintegrasi untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan
’’Tidak mungkin kami mengorbankan anak didik. Dalam posisi ini, kami harus legowo. Memang sejatinya guru bertanggung jawab mendidik siswanya. PGRI pun terus mendorong agar jumlah guru bisa ditambah,’’ ujarnya. [Tio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.