Dopamin membuat pengalaman belajar terasa menyenangkan, menciptakan "hadiah kimia" di otak.
Dopamin tidak hanya membuat seseorang merasa senang, tapi juga mengaktifkan sirkuit motivasi di otak. Ini terjadi di area tegmental ventral (VTA) yang terhubung dengan korteks prefrontal.
Baca Juga:
Pesantren Diakui Jadi Kunci Pemberdayaan Desa, Cak Imin: Peran Mereka Sangat Vital
Ketika sirkuit ini aktif, kita mengalami peningkatan energi mental, rasa penasaran yang lebih besar, dan keinginan kuat untuk terus belajar
Intinya, studi neurobiologi menunjukkan bahwa dopamin, neurotransmiter yang terkait dengan motivasi dan kesenangan, memainkan peran kunci dalam proses pembelajaran.
Dr. Robert Sapolsky dari Stanford University dalam bukunya "Behave" (2017) mengungkapkan bahwa pelepasan dopamin tidak hanya terjadi secara individual, tetapi dapat diperkuat melalui interaksi sosial.
Baca Juga:
Kemensos Siap Revisi Data Bansos Jika Garis Kemiskinan Naik
Ketika sekelompok orang memiliki semangat belajar yang sama, terjadi fenomena "social learning" yang meningkatkan pelepasan dopamin secara kolektif.
Fenomena ini terlihat jelas dalam berbagai komunitas tradisional sebagaimana yang terjadi pada suku Batak.
Penelitian antropolog Catherine Lutz di komunitas Ifaluk di Mikronesia menemukan bahwa semangat belajar kolektif dalam ritual dan kegiatan komunal menciptakan apa yang dia sebut sebagai "collective effervescence" - sebuah kondisi di mana motivasi belajar individual diperkuat oleh energi kelompok.